Nama
Kelompok :
·
Aulia Nur Azizah
·
Faradiba Mentari
·
Ersa Maulida Yuniarti
·
Haliza Fitri
·
Meliana Rizqi
Kelas:
XII IPA 1
SMAN 1 SIMPANG EMPAT
TAHUN AJARAN 2016/2017
‘‘Uji Karbohidrat Hasil Fotosintesis’’
§ Tujuan Kegiatan:
Untuk mengetahui
bahwa proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat
Alat:
1) Kompor Spiritus
2) Gelas Kimia
3) Cawan Petridis
4) Spatula
5) Penjepit Kayu
|
Bahan:
a) Keladi Hias
b) Kertas Timah
c) Alkohol
d) Lugol/Iodin
e) Air
|
§ Alat dan Bahan:
§ Cara Kerja:
1) Tutuplah sebagian daun-daun pada suatu
tanaman keladi hias dengan kertas timah, dan yang lain dibiarkan terbuka.
2) Letakkan tanaman di tempat yang mendapat
cukup cahaya matahari.
3) Setelah beberapa hari ±7 hari, petiklah
daun-daun tanaman tersebut.
4) Masukkan daun-daun tersebut ke dalam air
dan direbus hingga lemas.
5) Ambil dan cucilah daun-daun tersebut
dengan air.
6) Masukkan ke dalam alkohol supaya
klorofilnya larut.
7) Tetesi daun-daun tersebut dengan iodin
atau lugol.
8) Amati perubahan yang terjadi.
§ Teori Dasar/Landasan
Teori:
Tanaman keladi adalah tanaman berumbi yang
banyak digunakan sebagai penghias rumah, dan banyak dari variasi dari variasi
tanaman Arcaeae. Oleh karena itu. Pada materi KTI ini saya akan membahas masalah
mengenai ‘’BUDIDAYA TANAMAN KELADI SEBAGAI PENGHIAS’’.
Tanaman keladi memiliki nama latin Caladium yang telah banyak dikenal
masyarakat secara luas. Orang jawa menyebutnya sebagai lumbu atau tales.
Meskipun menyebutnya adalah dengan jenis Alocasia
dan Colocasia.
Keladi banyak ditemukan di tepi hutan,
rawa-rawa, dan pekarangan rumah di pedesaan. Namun ternyata semakin
berkembangnya zaman tanaman keladi banyak digunakan sebagai tanaman hias,
karena tanaman keladi mempunyai banyak varian warna, dengan warna dominan
seperti: putih, merah muda, dan warna-warna lainnya. Setiap saat, jenis-jenis
keladi baru bermunculan, pasalnya, Thailand banyak melahirkan perkawinan silang
baru yang menawan. Seperti Abson Sawan,
Jaccarat, Hong Thong, dan Luanrat
merupakan contoh keladi dari gajah putih yang telah menyebar diseluruh dunia.
Bahkan di negara Amerika pusat keladi
berpusat di Universitas Florida, secara pasti jumlah spesies keladi masih sulit
diketahui menurut Virginie dan Elbert (1989), terdapat 15 spesies
keladi. Namun, sumber-sumber lain kebanyakan menyatakan ada 16 spesias keladi.
Berikut adalah data spesias keladi yang ditemukan pada sumber internet: Caladium Humbolditii, Caladium Andreanum,
Caladium Aturese, Caladium Biocolor, Claladium Coerualescens, Caladium
Lindenii, Caladium Macrotites, Caladium Marmoratun, Caladium Paradoxum,
Caladium Picturatum, Caladium Schomburgki, Caladium Smaragdinum, Caladium
Steyermarki, Caladinum Steudneriifolium, Caladinum Ternatum, Caladinum Tuuberosum.
Dalam literatur lain Virgini dan Elbert (1989), Caladium Lindenii atau yang terkadang juga disebut Alocasia
Lindenii tidak lagi dimasukkan ke dalam kategori keladi, melainkan dimasukkan
ke dalam genus Xanthosoma (dengan
nama lengkap Xanthosoma Lindenii)
Media tanam yang digunakan pada penanaman
keladi adalah media tanam yang basah tetapi poros. Oleh karena itu, media tanam
yang terbaik adalah berasal dari media organik dan pasir kasar yang menggunakan
perbandingan 2:1 campuran sekam pada juga bisa digunakan. Apabila menggunakan
sekam padi, perbandingan antara humus,pasir kasar dan sekam padi yang digunakan
adalah 1:1:1. Untuk mencegah umbi agar tidak membusuk, pastikan kondisi media
tanam tidak becek
Perawatan keladi dapat dilakukan melalui
memperhatikan media tanam dan memperhatikan pupuk untuk media tanamnya,
diusahakan pupuk organik. Berdasarkan bentuk daunnya, keladi dibagi menjadi
tiga kelompok, yaitu: Fancy Leaf, Lance
Leaf, dan Dwarf. Fancy Leaf memiliki ciri daun berbentuk hati dengan panjang
antara 8-10 inci, tinggi tanaman mencapai 15 inci. Keladi termasuk jenis ini
antara lain: Caladidum, White Christmas,
Carolyn Whorton, dan Pink Beauty. Lance Leaf memiliki daun berbentuk
memanjang dan ujung daun meruncing. White
Wing, Florida Sweetheart, Dan Red Defril termasuk keladi jenis ini. Jenis
keladi ini merupakan turunan dari spesies picturatum.
Dwarf adalah jenis keladi yang
tangkainya relatif pendek dengan bentuk daun menyerupai Fancy Leaf, tetapi berukuran lebih kecil.
Tumbuhan hijau dapat membuat makanan sendiri. Oleh
karena itu, tumbuhan hijau merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup lainnya
termasuk manusia.
Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil,
yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball,
2002). Secara sederhana, keseluruhan proses kimia dalam fotosintesis
adalah sebagai berikut:
6CO2 + 12H2O + Energi Cahaya C6H12O6 +6O2 +6H2O
Dalam fotosintesis, dengan bantuan sinar
matahari, karbon dioksida dan air diubah menjadi gula/amilum dan
berlangsung di stroma. Di dalam organel tersebut, sekelompok pigmen
pengabsorpsi energi cahaya matahari menggunakan energi tersebut dalam sintesis
glukosa dari karbon dioksida dan air. Sebagai hasil samping dari fotosintesis,
dilepaskan oksigen.
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa
fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan
daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut
direbus, dimasukkan ke dalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia
menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas
timah menandakan adanya amilum.
§ Data Hasil Pengamatan:
No
|
Keadaan daun
|
Warna daun
|
|
Bagian tidak ditutupi
|
Bagian ditutupi
|
||
1
|
Sebelum direbus air panas
|
hijau
|
Hijau
|
2
|
Setelah direbus air panas
|
hijau
|
Hijau tua pucat
|
3
|
Setelah direbusdalamalkohol
|
hijau
|
Hijau tua
|
4
|
Setelah ditetesireagenlugol
|
hijau
|
Hijau kekuning-kuningan
|
§ Analisis Data
Pengamatan:
Sebelum percobaan dilakukan,
daun yang ditutup almunium foil berwarna kekuning-kuningan sedangkan daun yang tidak ditutup berwarna hijau cerah. Setelah daun yang sudah ditutupi dengan alumunium foil di didihkan, tekstur daun berubah menjadi lebih lunak dan warna sedikit berubah menjadi hijau tua
yang layu. Setelah direndam dengan alcohol daun tersebut berubah menjadi hijau tua yang sedikit lebih cerah dari sebelumnya. Kemudian daun tersebut di tetesi lugol. Setelah ditetesi lugol dan ditunggu beberapa detik, daun yang ditutupi kertas timah tesebut berubah warna menjadi kekuning-kuningan.
§ Pertanyaan
1.
Bagian daun manakah yang berwarna hitam dan tetap
berwarna putih pucat?
2.
Mengapa dapat terjadi demikian?
§ Jawab
1.
Bagian
yang tidak ditutup kertas timah/perak
berwarna hitam, sedangkan bagian yang
tertutup kertas timah/perak berwarna putih pucat.
2. ini
menunjukkan bahwa bagian yang tidak terpapar sinar matahari tidak menghasilkan
amilum, sebab tidak mengalami reaksi fotosintesis.
§ Kesimpulan:
Pada percobaan yang dilakukan,
dapat disimpulkan bahwa tumbuhan mengalami proses fotosintesis, yang
menghasilkan amilum. Proses fotosintesis secara singkat dapat dilihat dari
persamaan sebagai berikut :
6CO2 + 12H2O >> C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
Dan proses fotosintesis
membutuhkan cahaya matahari. Jika tidak ada sumber cahaya, maka tumbuhan tidak
akan mengalami reaksi fotosintesis. Penggunaan larutan lugol yang bertujuan
untuk mengetahui ada tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum
maka pada bagian daun yang ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru
kehitaman.Amilum merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang
berarti pada bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses
fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena cahaya matahari tidak
terjadi proses fotosintesis. sebagian daun yang dibungkus dengan kertas timah
kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi
dengan lugol. Dapat disimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak
ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. Daun yang ditutup dengan kertas
timah tidak melakukan fotosintesis karena tidak mendapat cahaya matahari
sehingga tidak menghasilkan amilum (ketika ditetesi lugol warnanya seperti
lugol atau kecokalatan dan bisa juga dikatakan tetap). Dan daun yang tidak
ditutupi dengan kertas timah melakukan fotosintesis karena mendapat cahaya
matahari sehingga menghasilkan amilum ( ketika ditetesi lugol berubah warna
menjadi hitam). Jadi bisa dibuktikan bahwa daun yang berfotosintesis
menghasilkan amilum. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses
fotosintesis yaitu cahaya, zat hijau (klorofil), suhu, karbondioksida dan air.
§ Daftar
Pustaka