Entri Populer

Senin, 29 Agustus 2016

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI






 



















Nama Kelompok :
·        Aulia Nur Azizah
·        Faradiba Mentari
·        Ersa Maulida Yuniarti
·        Haliza Fitri
·        Meliana Rizqi

Kelas: XI IPA 2


SMAN 1 SIMPANG EMPAT
TAHUN AJARAN 2015/2016



 ‘‘Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau, Kacang Tanah, Kacang Kedelai, Kacang Panjang, Buncis, dan Jagung’’

§  Tujuan Kegiatan:

     Untuk mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji tanaman

Alat:
a)      Timbangan
b)      Penggaris
c)      Cawan/piring plastic (2)
d)     Kardus
e)      Tissu
f)       Kertas Label
Bahan:
a)      Biji kacang hijau (6)
b)      Biji kacang tanah (6)
c)      Bibit jagung (6)
d)     Biji kacang kedelai (6)
e)      Biji kacang panjang (6)
f)       Biji buncis (6)
g)      Kapas
h)      Air
§  Alat dan Bahan:

§  Cara Kerja:

1)      Siapkan alat dan bahan untuk praktikum
2)      Timbang dan pilih 3 masing-masing jenis biji tanaman dengan berat yang sama
3)      Letakkan kapas yang sudah dibasahi di cawan/piring plastic
4)      Letakkan masing-masing 3 biji sesuai dengan jenis tanaman
5)      Beri label(nama) pada setiap tanaman dan dan cawan/piring plastik
6)      Letakkan cawan/piring plastic 1 di tempat yang terkena cahaya, dan cawan/piring plastic 2 ke tempat yang tertutup oleh cahaya (ditutupi kardus)
7)      Amati dan catat pertumbuhan biji setiap hari selama 1 minggu




§  Teori Dasar/Landasan Teori:

Pertumbuhan merupakan proses pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan bertambah besarnya organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi. Perkembangan dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman. Pada tanaman, aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih. Pertumbuhan apikal pada  ujung akar dan ujung batang mendahului morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
  • Faktor Internal (Dalam)
A) Faktor Intraseluler/Genetis
            Gen mengandung factor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada keturunnanya. Gen juga berfungsi untuk mengkontrol reaksi kimia didalam sel, misalnya sintesis protein. Pembentukan yang merupakan dasar penyusun tubuh tumbuhan, yang dikendalikan oleh gen secara langsung. Maka gen dapat mengatur pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang dikendalikan.
B) Faktor Interseluler/Fisiologi
            Proses yang terjadi merupakan proses fungsional tingkat seluler. Hormon adalah regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada suatu bagian tumbuhan. Hormon tumbuhan disebut fitohormon.Hormon itu diantaranya :
a. Auksin
Hormon ini ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama tanaman monokotil yang disebut koleoptil, ujung akar, dan ujung batang  serta jaringan yang masih bersifat meristematis. Fungsi Auksin :
(1) Merangsang aktivitas cambium untuk membentuk xylem dan floem
(2) Mencegah rontoknya daun, bunga dan buah
(3) Merangsang pembentukan buah dan bunga
(4) Memacu pembentangan dan pembelahan sel
(5) Merangsang pemanjangan (sel) tunas ujung tanaman
(6) Membantu pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi)
(7) Merangsang pembentukan akar lateral dan serabut akar
(8) Merangsang dominasi apical, yaitu terhalangnya tunas lateral oleh adanya tunas ujung tanaman. Jika tunas ujung tanaman dipotong, maka tunas-tunas lateral akan tumbuh.
(9) Memelihara elastisitas dinding sel
            Tanaman yang semula tumbuh tegak jika direbahkan maka auksin akan terkumpul disisi bawah, menyebabkan ketidakseimbangan sel baguan atas dengan bagian bawah sehingga batang tumbuh membengkok keatas.
            Aktivitas auksin akan terhambat oleh cahaya matahari. Karena pada bagian tanaman yang terkena cahaya auksin akan tidak merata sehingga pertumbuhan terhambat. Sehingga tempat gelap akan tumbuh lebih panjang. Hal ini karena kandungan auksin pada tempat terang lebih rendah dari tempat gelap. Oleh karena itu, batang tumbuh membengkok kearah datangnya cahaya.
b. Giberelin. Berperan dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan embrio.
c. Etilen. Berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun.
d. Sitokinin. Berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis)
e. Asam absisat. Berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun.
f. Kalin. Berperan dalam proses organogenesis
g. Asam traumalin. Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami kerusakan jaringan.
  • Faktor Eksternal/Luar (Lingkungan)   
A. Air                                                                                                                                           
Air termasuk senyawa utama            yang sangat dibutuhkan tumbuhan.  Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak berlangsung sehingga tumbuhan mati. 


B. Cahaya
Kualitas, intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai pengaruh yang besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. pada intensitas cahaya berlebih maka auksin dan klorofil akan rusak sehingga menghambat pertumbuhan. Sebaliknya, pada intensitas kurang cahaya tumbuhan mengalami etiolasi. Fotoperiodisme adalah Respon tumbuhan terhadap lama penyinaran (panjang hari).

C. Kelembapan
Laju transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udara rendah, transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air dan mineral dari dalam
tanah. Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan meningkatkan pertumbuhan tanaman.
D. Nutrien
Zat makanan bisa terdapat dalam air, udara, dan tanah (umumnya) dalam bentuk ion. Nutrien digunakan tumbuhan untuk sumber energy dan sumber materi untuk sintesis berbagaikomponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Jika kebutuhan kurang maka akan terjadi defisiensi (tumbuh tidak sempurna hingga bisa mati) Nutrien dibedekan atas :
  • Makronukrien (unsure makro/butuh dalam jumlah banyak). Misalnya : C, H, O [defisiensi : Pertumbuhan dan metabolisme terhambat,  akhirnya mati ], N (Nitrogen) [Daun pucat, klorosis/menguning dan gugur), P (Fosfor), K (Kalium), Ca (Kalsium) [Daun tidak terbentuk] , S (Sulfur), Mg (Magnesium).
  • Mikronutrien (unsure mikro/butuh dalam jumlah sedikit). Misalnya : Fe (Besi) [Klorosis], Cl (Klor) [layu], B (Boron), Mn (Mangan), Mo (Molibdenum), Zn (Seng), Cu (Tembaga). 
E. Suhu
            Suhu berpengaruh dalm proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan reproduksi. Pada suhu optimum (suhu tertentu saat tumbuh dan berkembang dengan baik berkisar 10 – 38°C). Umumnya tumbuhan tidak tumbuh pada suhu 0°C dan diatas 40°C. 
F. Oksigen
            Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi aerob pada tumbuhan, terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan, antara lain untuk pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan aktivitas tumbuhan. Apabila tumbuhan kekurangan Oksigen dapat mengalami kematian.


G. pH medium (Tingkat keasaman)
            Derajat keasaman tanah (pH tanah) sangat berpengaruh terhadap ketersediaan unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH tanah netral unsur-unsur yang diperlukan, seperti Ca, Mg, P, K cukup tersedia. Adapun pada pH asam, unsur yang tersedia adalah Al, Mo, Zn, yang dapat meracuni tubuh tumbuhan.

§  Data Hasil Pengamatan:
T. KACANG HIJAU
Hari Ke
TERKENA CAHAYA
TIDAK TERKENA CAHAYA
Panjang akar
Tinggi batang
Jumlah daun
Warna daun
Panjang akar
Tinggi
batang
Jumlah daun
Warna daun
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
-
-
-
0,1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
0,3
-
-
-
-
-
-
-
-
0,2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
0,4
-
-
0,5
-
-
-
-
-
-
-
-
1,2
1,0
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
0,4
-
-
0,9
-
-
-
-
-
-
-
-
1,4
1,0
-
1,8
1,7
-
-
-
-
-
-
-
5
0,4
-
-
1,2
-
-
-
-
-
-
-
-
1,6
1,1
-
7,5
6,0
-
1
-
-
K
-
-
6
0,5
-
-
1,2
-
-
-
-
-
-
-
-
1,7
1,1
-
17,0
16,0
-
2
1
-
K
K
-
7
0,5
-
-
1,7
-
-
-
-
-
-
-
-
1,8
1,2
-
19,0
18,0
-
2
1
-
K
K
-

T. KACANG KEDELAI
Hari Ke
TERKENA CAHAYA
TIDAK TERKENA CAHAYA
Panjang
akar
Tinggi batang
Jumlah daun
Warna daun
Panjang
akar
Tinggi
batang
Jumlah daun
Warna daun
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
-
-
-
0.8
-
-
-
-
-
-
-
-
0,2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
0,2
-
-
1,2
0,9
-
-
-
-
-
-
-
0,5
0,4
-
1,0
0,5
-
-
-
-
-
-
-
3
1,2
1,1
-
1,5
1,1
-
-
-
-
-
-
-
3,0
1,3
0,4
2,0
1,7
0,3
-
-
-
-
-
-
4
1,3
1,1
-
1,5
1,2
-
-
-
-
-
-
-
3,0
1,4
0,5
3,0
2,5
0,7
-
-
-
-
-
-
5
1,3
1,2
-
2,1
1,2
-
-
-
-
-
-
-
4,0
1,4
0,5
8,5
7,5
1,0
-
-
-
-
-
-
6
1,4
1,2
-
2,5
1,2
-
-
-
-
-
-
-
6,0
1,4
0,5
16
14
1,3
2
1
-
K
K
-
7
1,5
1,3
-
2,7
1,3
-
-
-
-
-
-
-
8,0
1,5
0,7
21
15
1,5
2
1
-
K
K
-




























T. JAGUNG
Hari Ke
TERKENA CAHAYA
TIDAK TERKENA CAHAYA
Panjang akar
Tinggi batang
Jumlah daun
Warna daun
Panjang akar
Tinggi batang
Jumlah daun
Warna daun
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
-
-
-
0,2
-
-
-
-
-
-
-
-
0,2
-
-
2,9
0,9
-
-
-
-
-
-
-
2
0,4
0,1
-
0,3
-
-
-
-
-
-
-
-
0,6
-
-
3,1
0,9
-
-
-
-
-
-
-
3
0,5
0,1
-
0,4
-
-
-
-
-
-
-
-
0,6
-
-
3,3
1,1
-
-
-
-
-
-
-
4
0,6
0,1
-
0,5
0,1
-
-
-
-
-
-
-
0,7
-
-
5,5
1,2
-
-
-
-
-
-
-
5
0,7
0,1
-
0,6
0,2
-
-
-
-
-
-
-
0,8
-
-
11,
5,0
-
1
-
-
K
-
-
6
0,8
0,2
-
0,8
0,4
-
1
1
-
H
H
-
1
-
-
16
11
1
1
1
-
K
K
-
7
0,8
0,2
-
1,1
0,6
-
1
1
-
H
H
-
1
-
-
17
12
1
1
1
-
K
K
-





























T. KACANG PANJANG
Hari Ke
TERKENA CAHAYA
TIDAK TERKENA CAHAYA
Panjang akar
Tinggi batang
Jumlah daun
Warna daun
Panjang akar
Tinggi batang
Jumlah daun
Warna daun
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
--
6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

T. BUNCIS
Hari Ke
TERKENA CAHAYA
TIDAK TERKENA CAHAYA
Panjang akar
Tinggi batang
Jumlah daun
Warna daun
Panjang akar
Tinggi batang
Jumlah daun
Warna daun
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-

T. KACANG TANAH
Hari Ke
TERKENA CAHAYA
TIDAK TERKENA CAHAYA
Panjang akar
Tinggi batang
Jumlah daun
Warna daun
Panjang akar
Tinggi batang
Jumlah daun
Warna daun
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
2
3
1
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
3
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
4
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
5
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
6
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
7
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-




§  Analisis Data Pengamatan:
      Tanaman yang di tanam di tempat gelap batangnya cendrung lebih panjang daripada batang yang ditanam di tempat terang. Peristiwa ini terjadi karena adanya pengaruh hormon auksin. Hormon ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Di tempat yang gelap hormon auksin tidak bekerja karena tidak terkena cahaya matahari sehingga hormon auksin tidak terurai dan memacu pemanjangan batang. Namun keadaan batang di tempat gelap cendrung berwarna hijau kekuningan dan batangnya roboh. Peristiwa ini di sebut etiolasi. Berbeda dengan tanaman yang ditanam di tempat terang memiliki daun dan batang yang berwarna hijau, dan batang yang terlihat kukuh atau berdiri tegak.
§  Kesimpulan:
Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji tanaman, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Proses pertumbuhan dan perkembangan  tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda.
Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji beberapa tanaman, biji tanaman yang diletakan di tempat gelap dan terang akan mempunyai perbedaan. Biji tanaman yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang tegak, kokoh. Sedangkan, biji tanaman yang tidak terkena cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi) dan daunnya tipis, berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi (primer). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat sebelumnya telah benar.

§  Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar