Nama
Kelompok :
·
Aulia Nur Azizah
·
Faradiba Mentari
·
Ersa Maulida Yuniarti
·
Haliza Fitri
·
Meliana Rizqi
Kelas:
XI IPA 2
SMAN 1 SIMPANG EMPAT
TAHUN AJARAN 2015/2016
‘‘Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Biji Kacang Hijau, Kacang Tanah,
Kacang Kedelai, Kacang Panjang, Buncis, dan Jagung’’
§ Tujuan Kegiatan:
Untuk mengetahui
pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji tanaman
Alat:
a) Timbangan
b) Penggaris
c) Cawan/piring plastic (2)
d) Kardus
e) Tissu
f) Kertas Label
|
Bahan:
a) Biji kacang hijau (6)
b) Biji kacang tanah (6)
c) Bibit jagung (6)
d) Biji kacang kedelai (6)
e) Biji kacang panjang (6)
f) Biji buncis (6)
g) Kapas
h) Air
|
§ Alat dan Bahan:
§ Cara Kerja:
1) Siapkan alat dan bahan untuk praktikum
2) Timbang dan pilih 3 masing-masing jenis biji tanaman
dengan berat yang sama
3) Letakkan kapas yang sudah dibasahi di cawan/piring
plastic
4) Letakkan masing-masing 3 biji sesuai dengan jenis
tanaman
5) Beri label(nama) pada setiap tanaman dan dan
cawan/piring plastik
6) Letakkan cawan/piring plastic 1 di tempat yang terkena
cahaya, dan cawan/piring plastic 2 ke tempat yang tertutup oleh cahaya
(ditutupi kardus)
7) Amati dan catat pertumbuhan biji setiap hari selama 1
minggu
§ Teori Dasar/Landasan
Teori:
Pertumbuhan merupakan proses
pertambahan volume dan jumlah sel yang mengakibatkan bertambah besarnya
organisme. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis, dan
bersifat irreversiabel artinya organisme yang tumbuh tidak akan kembali ke bentuk
semula. Pertambahan jumlah sel terjadi karena adanya pembelahan mitosis.
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan hasil interaksi antara faktor-faktor
yang terdapat dalam tubuh organisme, seperti sifat genetika yang ada dalam gen
dan hormon yang merangsang pertumbuhan.
Perkembangan adalah suatu proses
kemajuan yang terjadi secara berangsur-angsur dari
kompleksitas rendah ke kompleksitas tinggi dan terjadi diferensiasi. Perkembangan
dapat dinyatakan melalui berbagai cara, mulai dari bagian tertentu suatu
tanaman sampai jumlah total perkembangan tanaman. Pada tanaman,
aktifitas perkembangan yang vital ini banyak tumpang tindih.
Pertumbuhan apikal pada ujung akar dan ujung batang mendahului
morfogenesis dan diferensiasi. Tetapi pembesaran batang terjadi oleh karena
pembesaran sel – sel setelah morfogenesis dan diferensiasi berlangsung.
Faktor –
Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan Tumbuhan
- Faktor Internal (Dalam)
A) Faktor
Intraseluler/Genetis
Gen mengandung factor-faktor sifat keturunan yang dapat diturunkan pada
keturunnanya. Gen juga berfungsi untuk mengkontrol reaksi kimia didalam sel,
misalnya sintesis protein. Pembentukan yang merupakan dasar penyusun tubuh
tumbuhan, yang dikendalikan oleh gen secara langsung. Maka gen dapat mengatur
pertumbuhan melalui sifat yang diturunkan dan sintesis-sintesis yang
dikendalikan.
B) Faktor
Interseluler/Fisiologi
Proses yang terjadi merupakan proses fungsional tingkat seluler. Hormon adalah
regulator pertumbuhan yang sangat esensial yang dibuat pada suatu bagian
tumbuhan. Hormon tumbuhan disebut fitohormon.Hormon itu diantaranya :
a. Auksin
Hormon ini
ditemukan pada titik tumbuh batang dan selubung daun pertama tanaman monokotil
yang disebut koleoptil, ujung akar, dan ujung batang serta jaringan yang
masih bersifat meristematis. Fungsi Auksin :
(1)
Merangsang aktivitas cambium untuk membentuk xylem dan floem
(2) Mencegah
rontoknya daun, bunga dan buah
(3)
Merangsang pembentukan buah dan bunga
(4) Memacu
pembentangan dan pembelahan sel
(5)
Merangsang pemanjangan (sel) tunas ujung tanaman
(6) Membantu
pembentukan buah tanpa biji (partenokarpi)
(7)
Merangsang pembentukan akar lateral dan serabut akar
(8)
Merangsang dominasi apical, yaitu terhalangnya tunas lateral oleh adanya tunas
ujung tanaman. Jika tunas ujung tanaman dipotong, maka tunas-tunas lateral akan
tumbuh.
(9)
Memelihara elastisitas dinding sel
Tanaman yang semula tumbuh tegak jika direbahkan maka auksin akan terkumpul
disisi bawah, menyebabkan ketidakseimbangan sel baguan atas dengan bagian bawah
sehingga batang tumbuh membengkok keatas.
Aktivitas auksin akan terhambat oleh cahaya matahari. Karena pada bagian
tanaman yang terkena cahaya auksin akan tidak merata sehingga pertumbuhan
terhambat. Sehingga tempat gelap akan tumbuh lebih panjang. Hal ini karena
kandungan auksin pada tempat terang lebih rendah dari tempat gelap. Oleh karena
itu, batang tumbuh membengkok kearah datangnya cahaya.
b.
Giberelin. Berperan dalam merangsang pertumbuhan dan perkembangan embrio.
c. Etilen.
Berperan dalam proses pematangan buah dan kerontokan daun.
d.
Sitokinin. Berperan dalam pembelahan sel (sitokinesis)
e. Asam
absisat. Berperan dalam proses penuaan dan gugurnya daun.
f. Kalin.
Berperan dalam proses organogenesis
g. Asam
traumalin. Berperan dalam proses regenerasi sel apabila tumbuhan mengalami
kerusakan jaringan.
- Faktor Eksternal/Luar (Lingkungan)
A.
Air
Air termasuk
senyawa utama
yang sangat dibutuhkan tumbuhan. Tanpa air, reaksi kimia dalam sel tidak
berlangsung sehingga tumbuhan mati.
B. Cahaya
Kualitas,
intensitas, dan lamanya radiasi yang mengenai tumbuhan mempunyai pengaruh yang
besar terhadap berbagai proses fisiologi tumbuhan. pada intensitas cahaya
berlebih maka auksin dan klorofil akan rusak sehingga menghambat pertumbuhan.
Sebaliknya, pada intensitas kurang cahaya tumbuhan mengalami etiolasi. Fotoperiodisme
adalah Respon tumbuhan terhadap lama penyinaran (panjang hari).
C. Kelembapan
Laju
transpirasi dipengaruhi oleh kelembapan udara. Jika kelembapan udara rendah,
transpirasi akan meningkat. Hal ini memacu akar untuk menyerap lebih banyak air
dan mineral dari dalam
tanah.
Meningkatnya penyerapan nutrien oleh akar akan meningkatkan pertumbuhan
tanaman.
D. Nutrien
Zat makanan
bisa terdapat dalam air, udara, dan tanah (umumnya) dalam bentuk ion. Nutrien
digunakan tumbuhan untuk sumber energy dan sumber materi untuk sintesis
berbagaikomponen sel yang diperlukan selama pertumbuhan. Jika kebutuhan kurang
maka akan terjadi defisiensi (tumbuh tidak sempurna hingga bisa mati) Nutrien
dibedekan atas :
- Makronukrien (unsure makro/butuh dalam jumlah banyak). Misalnya : C, H, O [defisiensi : Pertumbuhan dan metabolisme terhambat, akhirnya mati ], N (Nitrogen) [Daun pucat, klorosis/menguning dan gugur), P (Fosfor), K (Kalium), Ca (Kalsium) [Daun tidak terbentuk] , S (Sulfur), Mg (Magnesium).
- Mikronutrien (unsure mikro/butuh dalam jumlah sedikit). Misalnya : Fe (Besi) [Klorosis], Cl (Klor) [layu], B (Boron), Mn (Mangan), Mo (Molibdenum), Zn (Seng), Cu (Tembaga).
E. Suhu
Suhu berpengaruh dalm proses fotosintesis, respirasi, transpirasi, dan
reproduksi. Pada suhu optimum (suhu tertentu saat tumbuh dan berkembang dengan
baik berkisar 10 – 38°C). Umumnya tumbuhan tidak tumbuh pada suhu 0°C dan
diatas 40°C.
F. Oksigen
Oksigen mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Dalam respirasi aerob pada tumbuhan,
terjadi penggunaan oksigen untuk menghasilkan energi. Energi ini digunakan,
antara lain untuk pemecahan kulit biji dalam perkecambahan, dan aktivitas
tumbuhan. Apabila tumbuhan kekurangan Oksigen dapat mengalami kematian.
G. pH medium
(Tingkat keasaman)
Derajat keasaman tanah (pH tanah) sangat berpengaruh terhadap ketersediaan
unsur hara yang diperlukan oleh tumbuhan. Pada kondisi pH tanah netral
unsur-unsur yang diperlukan, seperti Ca, Mg, P, K cukup tersedia. Adapun pada
pH asam, unsur yang tersedia adalah Al, Mo, Zn, yang dapat meracuni tubuh
tumbuhan.
§ Data Hasil Pengamatan:
T. KACANG HIJAU
Hari Ke
|
TERKENA CAHAYA
|
TIDAK TERKENA CAHAYA
|
||||||||||||||||||||||
Panjang akar
|
Tinggi batang
|
Jumlah daun
|
Warna daun
|
Panjang akar
|
Tinggi
batang
|
Jumlah daun
|
Warna daun
|
|||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
|
1
|
-
|
-
|
-
|
0,1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
0,3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
0,2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3
|
0,4
|
-
|
-
|
0,5
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1,2
|
1,0
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4
|
0,4
|
-
|
-
|
0,9
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1,4
|
1,0
|
-
|
1,8
|
1,7
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5
|
0,4
|
-
|
-
|
1,2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1,6
|
1,1
|
-
|
7,5
|
6,0
|
-
|
1
|
-
|
-
|
K
|
-
|
-
|
6
|
0,5
|
-
|
-
|
1,2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1,7
|
1,1
|
-
|
17,0
|
16,0
|
-
|
2
|
1
|
-
|
K
|
K
|
-
|
7
|
0,5
|
-
|
-
|
1,7
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
1,8
|
1,2
|
-
|
19,0
|
18,0
|
-
|
2
|
1
|
-
|
K
|
K
|
-
|
T. KACANG KEDELAI
Hari Ke
|
TERKENA CAHAYA
|
TIDAK TERKENA CAHAYA
|
||||||||||||||||||||||||
Panjang
akar
|
Tinggi batang
|
Jumlah daun
|
Warna daun
|
Panjang
akar
|
Tinggi
batang
|
Jumlah daun
|
Warna daun
|
|||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
|||
1
|
-
|
-
|
-
|
0.8
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
0,2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||
2
|
0,2
|
-
|
-
|
1,2
|
0,9
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
0,5
|
0,4
|
-
|
1,0
|
0,5
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||
3
|
1,2
|
1,1
|
-
|
1,5
|
1,1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3,0
|
1,3
|
0,4
|
2,0
|
1,7
|
0,3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||
4
|
1,3
|
1,1
|
-
|
1,5
|
1,2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3,0
|
1,4
|
0,5
|
3,0
|
2,5
|
0,7
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||
5
|
1,3
|
1,2
|
-
|
2,1
|
1,2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4,0
|
1,4
|
0,5
|
8,5
|
7,5
|
1,0
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
||
6
|
1,4
|
1,2
|
-
|
2,5
|
1,2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6,0
|
1,4
|
0,5
|
16
|
14
|
1,3
|
2
|
1
|
-
|
K
|
K
|
-
|
||
7
|
1,5
|
1,3
|
-
|
2,7
|
1,3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
8,0
|
1,5
|
0,7
|
21
|
15
|
1,5
|
2
|
1
|
-
|
K
|
K
|
-
|
||
T. JAGUNG
Hari Ke
|
TERKENA CAHAYA
|
TIDAK TERKENA CAHAYA
|
|||||||||||||||||||||||||
Panjang akar
|
Tinggi batang
|
Jumlah daun
|
Warna daun
|
Panjang akar
|
Tinggi batang
|
Jumlah daun
|
Warna daun
|
||||||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
||||
1
|
-
|
-
|
-
|
0,2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
0,2
|
-
|
-
|
2,9
|
0,9
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|||
2
|
0,4
|
0,1
|
-
|
0,3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
0,6
|
-
|
-
|
3,1
|
0,9
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|||
3
|
0,5
|
0,1
|
-
|
0,4
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
0,6
|
-
|
-
|
3,3
|
1,1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|||
4
|
0,6
|
0,1
|
-
|
0,5
|
0,1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
0,7
|
-
|
-
|
5,5
|
1,2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|||
5
|
0,7
|
0,1
|
-
|
0,6
|
0,2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
0,8
|
-
|
-
|
11,
|
5,0
|
-
|
1
|
-
|
-
|
K
|
-
|
-
|
|||
6
|
0,8
|
0,2
|
-
|
0,8
|
0,4
|
-
|
1
|
1
|
-
|
H
|
H
|
-
|
1
|
-
|
-
|
16
|
11
|
1
|
1
|
1
|
-
|
K
|
K
|
-
|
|||
7
|
0,8
|
0,2
|
-
|
1,1
|
0,6
|
-
|
1
|
1
|
-
|
H
|
H
|
-
|
1
|
-
|
-
|
17
|
12
|
1
|
1
|
1
|
-
|
K
|
K
|
-
|
|||
T. KACANG PANJANG
Hari Ke
|
TERKENA CAHAYA
|
TIDAK TERKENA CAHAYA
|
||||||||||||||||||||||
Panjang akar
|
Tinggi batang
|
Jumlah daun
|
Warna daun
|
Panjang akar
|
Tinggi batang
|
Jumlah daun
|
Warna daun
|
|||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
|
3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
--
|
6
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
T. BUNCIS
Hari Ke
|
TERKENA CAHAYA
|
TIDAK TERKENA CAHAYA
|
||||||||||||||||||||||
Panjang akar
|
Tinggi batang
|
Jumlah daun
|
Warna daun
|
Panjang akar
|
Tinggi batang
|
Jumlah daun
|
Warna daun
|
|||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
T. KACANG TANAH
Hari Ke
|
TERKENA CAHAYA
|
TIDAK TERKENA CAHAYA
|
||||||||||||||||||||||
Panjang akar
|
Tinggi batang
|
Jumlah daun
|
Warna daun
|
Panjang akar
|
Tinggi batang
|
Jumlah daun
|
Warna daun
|
|||||||||||||||||
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
1
|
2
|
3
|
|
1
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
2
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
3
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
4
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
5
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
6
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
7
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
-
|
§ Analisis Data
Pengamatan:
Tanaman
yang di tanam di tempat gelap batangnya cendrung lebih panjang daripada batang
yang ditanam di tempat terang. Peristiwa ini terjadi karena adanya pengaruh
hormon auksin. Hormon ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena
cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Di tempat yang gelap hormon
auksin tidak bekerja karena tidak terkena cahaya matahari sehingga hormon
auksin tidak terurai dan memacu pemanjangan batang. Namun keadaan batang di
tempat gelap cendrung berwarna hijau kekuningan dan batangnya roboh. Peristiwa
ini di sebut etiolasi. Berbeda dengan
tanaman yang ditanam di tempat terang memiliki daun dan batang yang berwarna
hijau, dan batang yang terlihat kukuh atau berdiri tegak.
§ Kesimpulan:
Dari hasil penelitian pengaruh faktor
cahaya terhadap pertumbuhan dan perkembangan biji tanaman, dapat disimpulkan
bahwa cahaya dapat mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Proses pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun,
banyak sedikitnya cahaya yang dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda.
Dari penelitian yang telah
dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan biji beberapa tanaman, biji
tanaman yang diletakan di tempat gelap dan terang akan mempunyai perbedaan.
Biji tanaman yang terkena cahaya matahari secara langsung (terang)
pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna hijau, batang
tegak, kokoh. Sedangkan, biji tanaman yang tidak terkena cahaya matahari
(gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi) dan daunnya tipis,
berwarna pucat, batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena cahaya
memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan meninggi
(primer). Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis yang telah dibuat
sebelumnya telah benar.
§ Daftar Pustaka
file:///E:/XII/BIO/'O'%20to%20'E'%20%20LAPORAN%20PRAKTIKUM%20PERTUMBUHAN%20BIJI%20KACANG%20HIJAU.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar