My Heart
Rachel adalah anak dari keluarga
yang sederhana. Ibunya seorang penjahit dan ayahnya telah meninggal sejak
usianya 5 tahun. Ayahnya meninggal saat membangun jembatan di desanya kemudian
ayahnya terjatuh ke sungai dan jasadnya hanyut. Sejak itu ia dan ibunya pindah
ke kota untuk mengubah hidup dan sejak saat itu pula Rachel sangat pobia pada
air yang bervolume besar karena baginya air telah membawa pergi ayahnya hingga
saat ini. Ia merupakan sosok yang periang, murah senyum dan rendah hati. Rachel
seorang gadis yang tomboy, alasannya karena semenjak meninggalnya ayahnya ialah
yang bertanggung jawab untuk menjaga ibunya.Ia sangat menyukai permainan basket
menurutnya setiap pantulan bola basket setiap itu pula masalahnya dapat
dipantulkan dan terlepas dari pundaknya. Rachel mampu membuat orang lain
tertawa namun ia tidak mampu untuk mengatasi masalah hidupnya.
Farel
adalah anak tunggal dalam keluarganya. Ia mempunyai sifat yang egois namun
semenjak bersahabat dengan Rachel ia mulai menyadari betapa kerasnya hidup dan
mengalah merupakan pilihan terbaik dalam setiap masalah. Sejak itu ia berajal
lebih bisa menerima segala hal yang tidak sesuai dengan harapannya. Ia juga
memperkenalkan pada Rachel untuk pergi ke puncak bukit kemudian berteriak
lantang untuk mengurangi semua beban hidupnya.
Luna
adalah seorang anak dari keluarga yang kaya. Ia tidak bersekolah karena
kondisinya yang menderita penyakit sirosis hepatis sehingga ia harus menjalani
home schooling bersama Bu Santi. Ia sangat mencintai Farel namun kenyataannya
Farel telah mengharapkan orang lain dan kebaikan Farel kepadanya hanya
merupakan kepedulian dari penyakit yang di deritanya. Namun Luna mengganggap
bahwa Farel sangat mencintainya.
Talita
dan chindy, geng yang selalu mengganggu Rachel. Talita sangat menyukai Farel
namun Farel sama sekali tidak peduli padanya. Sehingga mereka sering menjahili
Rachel karena Rachel merupakan sahabat terdekat Farel
Dodot
adalah seorang siswa seangkatan dengan Rachel dan Farel. Ia menyukai Rachel
namun Rachel mencintai Farel.
Aisyah,
adalah gadis anggun nan cantik ia merupakan gadis berjilbab yang bersekolah di
sekolah islami. Aisyah merupakan tetangga baru farel yang baru sebulan tinggal
di komplek perumahan Farel. Namun Farel sangat mengaguminya Farel telah mencoba
mengutarakan perasaannya namun ditolak karena Aisyah sangat menjaga diri untuk
berhubungan dengan laki-laki, dan ia bertekad untuk tidak pacaran sebelum ikrar
menikah terucap.
BABAK 1
Scene 1
Farel
menghabiskan waktunya di pemakaman . Ia mengingat tentang semua hal dan
keberadaan Rachel yang pernah mengisi hidupnya. Ia juga membawa surat terakhir
yang telah Rachel berikan di detik detik terakhirnya. Surat yang berisikan
semua perasaan Rachel padanya namun ia tidak bisa membalas perasaan rachel.
Farel pernah bertanya pada Rachel mengenai cinta dan wanita yang baik. Rachel
menjawab semua itu dan akhirnya Farel menjatuhkan perasaannya pada Aisyah. Ia
pernah berkata bahwa seseorang yang sangat dicintainya itu dekat bahkan sangat
dekat dengannya. Sejak saat itu Rachel menganggap bahwa yang dicintai Farel
adalah dirinya.
Setelah pemakaman rachel selesai farel pun
memutuskan untuk pergi ke taman tempat di mana ia sering menghabiskan waktu
bersama rachel dulu, ia pun duduk di sana sambil membaca surat terakhir dari
rachel.
Farel : uhhh. Bismilah
Farel pun mulai membuka surat tersebut dan
membacanya
Dear
Farel,
Farel
sahabat baikku, mungkin saat kamu membaca surat ini aku tidak ada lagi di dunia
ini bersamamu kamu jangan nangis ya, jelek tau..... hehe
Mengenang
persahabatan kita sama dengan mengenang kembali semua kebahagiaan yang kita
lalui bersama. Semua detik terasa begitu indah karena kau adalah orang yang
mampu mengukir kebahagiaan ini di hidupku. Aku masih ingat saat kau memberiku
mahkota dari akar dan dedaunan, membawaku ke suatu tempat yang indah dimana aku
bisa meluapkan semua masalah yang terjadi. Aku juga masih ingat saat kamu
memberiku sebuah bros yang indah, padahal kamu taukan kalau aku itu tomboy,
tapi gapapa deh makasih atas semuanya sahabat kecilku dan sahabat besar ku hehe
Farel
kamu tau nggak saat teman-teman seusia kita mulai bercerita tentang jatuh
cinta, aku hanya diam. Farel, mengenalmu dan bisa melalui detik ini bersama
menurutku itu jauh lebih indah dari jatuh cinta. Aku mencintaimu, cinta dengan
ketulusan dan terus memberi tanpa berharap setiap bait inni kau balas dengan
bait yang sama. Ilusi tentang cinta yang sering membuat orang gila dibuatnya,
aku berfikir bahwa aku tidak akan mengenal ilusi itu. Tapi tahukah kamu,
semakin lama perasaan ini semakin kuat getaran itu muncul disetiap sorotan
matamu menatapku. Aku sempat berfikir apa kau merasa hal yang sama?
Maafkan
aku sahabatku, tidak sepantasnya aku menceritakan ini padamu. Namun inilah yang
kurasakan! Tak perlu kau harus menuruti kehendakku, cukup kau tau apa yang
sebenarnya terjadi
Farel
saat kau tanya tentang arti cinta dan wanita yang baik menurutku, aku
mengeluarkan semua itu dengan ketulusan aku sempat befikir jika akulah wanita
terbaik itu yang akan kau pilih. Namun aku kembali berfikir bahwa aku hanya
bisa menyusun keinginan tanpa bisa membuat kenyataan. Jika kita ditakdirkan
untuk bersama maka izinkan aku menjadi wanita terindah dan terakhir dihidupmu,
namun jika takdir tidak menyatukan kita, maka ku harap kau jatuhkan hatimu pada
wanita yang tepat karena cinta bukanlah kata yang membuat seseorang untuk
menderita tapi cinta adalah suatu ketulusan dan selalu menjadi alasan
kebahagiaan. Farel doaku selalu menyertaimu, jangan lupa bahagia
AKU
MENCINTAIMU
Rachel
sahabat mu
BABAK 2
Scene 2
FLASHBACK
Sepulang
sekolah Rachel bersepeda dan menghabiskan waktu bersama dengan Farel. Ia
singgah di sebuah taman kemudian mereka duduk bersama dan Farel memberikan
mahkota dari rerumputan yang dibuatnya untuk Rachel.
Rachel : farel kita mampir ke taman dulu yuk?
Farel : ide yang bagus tuh
Sesampainya di taman
Farel : kita duduk di sana yuk ( Sambil menunjuk ke
sebuah tempat)
Rachel : boleh
Mereka pun duduk bersama sambil menikmati suasana
yang ada di tempat itu
Farel : hel gue ada sesuatu buat lo ??
Rachel : sesuatu.... apah???
Farel : yaudah tutup dulu mata elo.
Rachel pun menutup matanya setelah itu farel pun pun
memasangkan mahkota ke kepala rachel.
Rachel : wah
bagus banget loe bikin sendiri??
Farel : ia dong,hebat kan gue
Rachel : iya iya loe yg terhebat, btw thanks ya J
Farel : sama2
Rachel: Rel, taman ini cantik ya
Farel: Iya secantik Rachel :D
Rachel: Farel udah deh ga usah ngegombalin gue
(memukul kecil tubuh Farel)
Farel: Hehe gue cuma nyoba ngegombalin elo sebelum
gombalin cewek beneran
Rachel: Maksud elo gue itu.....
Farel: (memutus ucapan Rachel)Enggak kok Hel, lo itu
the best hehe
Rachel: Udah yuk Rel pulang, ntar ibu nyariin aku
Farel: iya nih ntar mama juga nyariin aku
Rachel: cie anak mama hehe
Farel: Iya lah, daripada anak tetangga hehe
(Mereka
pun tertawa bersama menghabiskan waktu dan lelah yang ada. Setelah itu Farel
mengantarkan Rachel pulang)
Scene 3
Sesampainya di rumah Rachel
ternyata Dodot telah berada di sana untuk belajar bersama Rachel. setelah itu,
Farel pamit pulang. Dodot pun juga
pulang karena kesal dengan rachel yang tidak mau belajar bersama
dengannya.
Dodot : hai rachel baru pulang ya??
Rachel : iya, loe ngapain sih di rumah gue ??
Dodot : aku kesini mau belajar bareng kamu rachel
Rachel : sayangnya gue capek baru pulang, udah sana
loe belajar sendiri aja
Rachel : Bodo amat, oh iya loe mau mampir dulu ngak
rel??
Farel : ngak usah deh udah sore soalnya gua balik
pulang dulu ya? Dadah dodot :D (dengan nada mengolok)
Dodot: (ekspresi muka marah)
Rachel : iya, hati hati loe di jalan
Farel : sippp
Setelah farel pulang.
Rachel : loe ngapain masih di sini, udah sana loe
juga pulang.
Dodot : yah tapi kan didit mau belajar bareng rachel
??
Rachel : Plis deh, gue lebih suka denger nama lo itu
dengan Dodot. Sesuai tubuh elo bulat-bulat hehe gw capek mau tidur, udah sana
pulang ( Sambil mendorong – dorong dodot)
Dodot : tapi.....
Rachel : ngak ada tapi-tapian...pulang sana
Dodit : Iya dodot pulangL
( Rachel
pun masuk ke dalam rumah.)
BABAK 3
Scene 4
Di
perjalanan pulang Farel bertemu dengan gadis cantik yang sedang menyiram
tanaman, tanpa sengaja air dari kran
tersiram ke tubuh Farel. Sontak Farel marah dan akhirnya gadis itu meminta
maaf. Sejak saat itu mereka berkenalan. Gadis itu bernama Luna.
(saat
dalam perjalanan pulang farel pun melihat sebuah bunga.)
Farel : aduh mana udah sore lagi, bisa2 mamah marah
lagi sama gue karna belum juga pulang dan malah keluyuran sama rachel. Duh
gimana yah ???
Setelah itu tiba tiba mata farel
tertuju pada sebuah bunga yang cantik yang tumbuh di halaman depan rumah orang
itu, dia pun memutuskan untuk memberikan bunga tersebut untuk ibunya supaya
ibunya tidak marah2 denganya nanti. di waktu yang sama seorang gadis cantik
yang bernama luna tersebut tengah asik menyiram tanamannya sampai ia tidak
menyadari bahwa ada seseorang di dekat sana, saking asiknya ia pun tidak
sengaja menyiram air tersebut ke tubuh farel.
Farel : ambil aja deh bunga nya lumayan buat mamah
supaya ngak marah2 banget nantinya, soalnya kan mamah suka banget sama bunga
ini ........ ahhhhhhhhhhh ( teriak farel saat ia kena siraman air)
Luna : aduh maaf banget yaa..... aku ngak sengaja
lagian kamu juga sih ngapain coba di sini?? Atau jangan2 kamu mau maling ya ???
Farel : eh ngak2 masa ganteng gini disangka maling,
orang aku aja lagi ngeliatin bunga ini kok.
Luna : ngeliatin bunga??? Kamu suka sama bunga ini
ya??
Farel : bukan aku. Tapi mamah aku, dan aku pingin
banget ngasih bunga ini ke mamah aku
Luna : yaudah kalo kamu mau, kamu boleh kok memberikannya
ke mama kamu.
Farel : wah yang bener nih, makasih ya J oh iya nama aku farel, nama kamu
siapa?
Luna : aku luna
Farel : senang bisa berkenalan sama kamu,, oh ya aku
pamit pulang dulu ya J
Luna : (hanya mengangguk dan tersenyum)
Scene 5
Di waktu yg sama Bu Ratih datang
ke rumah Rachel. beliau adalah pemilik butik dimana ibu Rachel bekerja. Bu
ratih datang untuk menagih baju yang telah dipesan namun ternyata baju itu
belum selesai dan akhirnya Bu Ratih marah kemudian menagih hutang Bu Yulia.
Beliau sangat bingung dan tidak tau apa yang harus dilakukan. Melihat kejadian
itu Rachel hanya bisa menangis dan meratapi semua masalah yang harus
dihadapinya.
Bu Ratih: Yulia..... Yulia...... (sambil
menggedor-gedor pintu rumah)
Bu Yulia : (membukakan pintu) iya bu maaf tadi saya
masih sholat
Bu Ratih: Gimana baju pesanan saya
Bu Yulia: Maaf bu, saya belum selesai
Ibu Ratih : kamu ini kalo kerja ngak pernah becus,
saya itu perlu bajunya besok tapi kenapa kamu belum menyelesaikannya juga ??
Ibu Rachel : maaf bu sekarang saya lagi kurang enak
badan makanya baju nya belum selesai bu ?
Ibu Ratih :
pokoknya saya ngak mau tau baju itu harus selesai hari esok juga, soalnya
pelanggan saya mau mengambil baju itu besok sore, klo ngak saya akan minta kamu
untuk bayar semua hutang2 kamu ke saya detik ini juga
Tiba tiba rachel langsung menghampiri ibunya
Rachel : ibu ngapain marah2 sama ibu saya
Ibu Ratih : heh kamu anak kecil, ngak usah ikut
campur
Ketika rachel ingin membalas omongan ibu ratih tiba
tiba ibunya menyuruh untuk masuk ke dalam rumah.
Ibu Rachel : udah hel kamu ngak usah membalas
omongan ibu ratih mending kamu masuk sana
Rachel : tapi bu ...
Ibu Rachel : udah nurut sama ibu ya
Akhrinya rachel pun masuk ke dalam kamarnya sambil
menangis karna ia tidak tega melihat ibunya di bentak-bentak kaya tadi.
Ibu Ratin : ngak ibu ngak anak sama aja bikin
kesel,, ingat ya pokoknya semua nya sudah harus beres kalo ngak kamu tau kan
apa akibatnya ?
Ibu rachel : iya bu, saya akan menyelesaikannya
Ibu ratih : bagus deh kalau begitu.. udah saya mau
pulang, gerah di rumah ini
BABAK 4
Scene 6
Keesokan harinya saat di sekolah
farel bertemu dengan Talita. Talita mencoba mengajak bicara Farel namun Farel
mengacuhkannya dan mengajak Rachel masuk ke kelas. Melihat wajah Rachel
bersedih Farel menanyakan apa yng terjadi dengan Rachel. Kemudian Rachel
menceritakan semuanya. Untuk menghibur Rachel, farel membawanya ke suatu tempat
untuk menghilangkan kesedihannya sepulang sekolah nanti.
Talita : haii farel, gw mau ngomong sesuatu nih sama
loe ?
Farel : maaf ta gw ngak punya waktu buat bicara sama
loe, yaudah yu hel kita ke kelas aja.
Rachel : ( hanya mengangguk saja )
Sesampainya di kelas
Farel : hel lo kenapa sih ngak kya biasanya deh loe
begini
Rachel : gw lagi sedih banget nih rel, gw tu ngak
tega ngeliat ibu harus banting tulang buat bayar hutang sama ibu ratih yg waktu
itu uangnya buat biaya pendaftaran aku
masuk sekolah ini.
Farel : udah dong hell jgn sedih terus, nanti biar
gw ngomong deh sama mamabuat bantuin loe bayar hutangnya.
Rachel : tapi rel, gw takut ngerepotin loe
Farel : ih loe kaya sama siapa aja pake ngak enakan
segala, oh iya nanti abis pulang sekolah gw mau ngajakin loe ke suatu tempat yg
bagus banget.. mau ngak ??
Rachel : kemana ??
Farel : ada deh nanti juga loe bakal tau.
Rachel : heh yaudah deh klo ngak mau ngasih tau
Scene 7
Setelah
pulang sekolah, Rachel berganti baju dan pergi ke suatu danau. Saat di tempat
itu Rachel sangat takut karena air lah yang merubah kehidupannya menjadi
seperti ini. Karena air ayahnya pergi dan muncul sejumlah luka dan pengorbanan
untuk menjalani kerasnya hidup. Namun Farel tak mau diam ia berusaha untuk
membantu Rachel agar mau merasakan indahnya danau itu dengan segenap upaya
akhirnya berhasil. Rachel mulai menikmatinya. Ternyata benar apa yang dikatakan
farel, Rachel menjadi lebih tenang.
Farel : Tara
lihat, indah kan danaunya?
Rachel :Farel,
apaan sih lo? Gue ga suka sama danau. Lo kan tau Rel. (seraya bersembunyi di
belakang tubuh Farel)
Farel :Rachel, masa sih lo mau kehilangan momen indah ini.
Ayolah, gue sudah berusaha nyari tempat ini buat elo.
Rachel :gue mau
pulang, udah lah Rel jangan paksa gue (seraya pergi)
Farel :
(menangkap tangan Rachel) Rachel maafkan aku, aku ga bermaksud membuka luka
lama, tapi mau sampai kapan elo benci sama air yang bervolume besar? Hel,
banjir yang datang dan merenggut Ayah lo itu ga salah danau ini juga ga salah.
Hidup dan mati seseorang sudah diatur Tuhan.
Rachel :
(menepis tangan Farel) Iya Rel gue tau. Gue ga benci sama danau, dan gue udah
ikhlas dengan kepergian Ayah gue. Tapi Rel setiap gue melihat danau dan air-air
itu seperti semua kesulitan yang terjadi pada gue sampai detik ini itu karena
banjir datang dan menenggelamkan Ayah.
Farel: Kalo lo masih menjadikan banjir sebagai alasan
kesulitan elo berarti elo masih belum ikhlas. Ayolah Hel, elo adalah sahabat
gue yang paling bijak dan sangat dewasa. Elo selalu memberi nasehat dan
penyelesaian terbaik buat masalah-masalah gue. Tapi kenapa elo ga bisa
mengendalikan diri lo sendiri?
Rachel :
(berbicara dalam hati) Benar kata Farel berapa lama aku telah menyia-nyikan
waktuku hanya dengan terus tidak bisa menerima takdir hidupku
Farel : Ayo
Hel, coba deh elo bakal ketagihan (menggandeng tangan rahel dan membawa ke
suatu pondok) Coba deh hel lo hirup udara disini dalam-dalam dan rasakan
Rachel :
(menghihirup nafas dan menutup mata kemudian mengeluarkan lagi)
Farel :
gimana Hel agak lega kan perasaan lo?
Rachel : (hanya
mengangguk)
Farel : coba
deh lo ceburin kaki lo ke dalam danau ini
Rachel : ogah
gue kaga mau nurutin lo
Farel :
katanya udah sadar? Ayo hel jang cemberut, ntar jelek loh
Rachel :
(tertawa dan mendorong badan Farel) apaan sih lo
Farel : Udah
ayo coba
Rachel : Aduh,
gue takut rel
Farel : Sini
gue pegangin lo
Rachel : Ga gue
berani kok (memasukkan kaki sedikit sedikit sambil memegang tubuh farel) hiiii,
Hiii
Farel :
gimana Hel? Apakah air ini ngebunuh lo?
Rachel : Apaan
sih Rel, mm udah bertahun- tahun gue ga pernah menikmati air kaya gini. Dulu
sama Ayah kami sering berenang bareng
Farel : Ini
Hel tempat gue melepas masalah gue
Rachel : Farel
kita itu ga bisa melepas masalah, kita itu hanya bisa menenangkan hati
Farel : Ya
itu maksudku Hel
Rachel :
Huuuuu, btw lo kenapa Rel
Farel :Biasa
Hel orang tua gue
Rachel :
Maksudnya?
Farel : Gini
Hel, mama sama papa gue mau cerai
Rachel : Serius
Rel, kenapa?
Farel : Itu
lah Hel, gue ga tau kenapa. Yang jelas gue selalu berfikir kalau mereka itu
egois. Mereka ga mikir apa gimana perasaan gue? Gimana dengan hidup gue
kedepannya?
Rachel : Rel lo
harus kuat, terus sekarang gimana dengan orang tua lo?
Farel : Papa
pergi dari rumah
Rachel :
(berbicara dalam hati) kasian banget sih lo Rel, lo harus kuat elo adalah
sahabat terbaikku Rel
Farel : Kata
mama, papa selingkuh Hel dan mama ga bisa bertahan dari semua ini
Rachel : o ya?
Aduh sabar ya Rel. Hidup ini kadang tidak adil. Tapi lo tau ga karena hidup
yang sering kita anggap sebagai ketidakadilan itulah kita belajar kalo kita
harus siap dan menjadi lebih baik lagi. Gue yakin kok orang tua lo pasti ga
ingin semua ini terjadi tapi mau gimana mungkin papa lo khilaf
Farel : Papa
si, jika papa tidak melakukan hal itu semua ini tidak akan terjadi
Rachel : Farel
tidak ada kata jika dalam kehidupan. Jika itu adalah pengandaian yang dilakukan
seseorang untuk merencanakan hidupnya. Tapi saat semua hal buruk terjadi kita
tidak bisa membalikkan semua berdasarkan keinginan kita. Jangan sesali semua
yang telah terjadi jalani aja Rel ./dan semu kesulitan itu akan berlalu sama
seperti terik matahari yang sangat menyengat tapi saat matahari mulai bergeser
teriknya pun hilang ga ada yang abadi.
Farel : Tapi
hel?
Rachel : Lo tau
ga dulu waktu Ayah gue meninggal gue juga berfikr kaya gitu. Jika Ayah ga
melakukan kerja bakti pasti semua ini ga akan terjadi dihidupku. Tapi nyatanya?
Apa aku bisa merubah kenyataan? Yang ada justru aku selalu bergelut dalam
kesedihan dan tidak bisa menerima kenyataan. Dari situlah aku belajar untuk
menjadi lebih dewasa dan bisa menerima kenyataan dalam kondisiku. Ya walaupun
gue masih sering ga bisa menghadapi beberapa masalah sendiri
Farel: Itulah elo Hel bisa membantu masalah orang
lain tapi elo sendiri ga bisa mengatasi masalah lo
Rachel : hehe
kan manusia ga ada yang sempurna
Farel : Tapi
elo udah lebih dewasa dari gue hel, dan elo adalah sahabat gue yang sangat
baik. Karena itulah sejak kecil gue selalu sayang sama elo
Rachel : Cie
Farel ngakuin gue sahabatnya?
Farel : Iya
dong elo itu sahabat terindah buat gue.. o iya elo mau tau tempat yang leih
bagus dari ini gak?
Rachel : o ya?
Dimana?
Farel : ikut
sama gue
(Di
bukit yang tinggi sambil melihat pemandangan dari atas)
Farel : ini
Hel bagus kan?
Rachel : Wah
bagus banget, elo pinter nyari tempat Rel
Farel :
siapa dulu dong, ayo kita duduk di tepi sana (menunjuk tepi bukit)
Rachel :wau
indah banget
Farel :
Disini elo bisa melihat ppemandangan yang sangat indah, dan elo bisa teriak
untuk meringankan semua masalah lo
Rachel : O iya,
gue coba aaaaa
Farel :
apaan teriak setengah setengah kaya gitu coba kaya gue aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
Rachel : ok deh
gue coba aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa
(Berlari-lari
dan bekejar-kejaran)
Rachel :
(berbicara dalam hati diiringi musik) hari ini aku sangat bahagia, karena dari
hari ini aku mengenal ketulusan cinta
dari sahabatku. Hal yang lebih indah dari jatuh cinta, dari sahabtku
inilah aku belajar dan mengerti bagaimana menjalani hidup. Kenyataan yang
seringkali tidak sesuai dengan harapan kita mengajarkan untuk lebih dewasa.
Karena kita hanya bisa merencanakan segala harapan namun kkita tidak bisa lari
dari kenyataan. Kadang kita sering menghayalkan segalanya namun semua itu tak
dapat terwujud kadang kita sering mengeluh dan justru mengurangi rasa syukur
dalam hidup kita.
Scene 8
Saat
di rumah Farel dikejutkan dengan keramaian di rumah sebelah ternyata ia
kedatangan tetangga baru yaitu Aisyah. Gadis berjilbab yang memiliki tatapan
meneduhkan.
(Di rumah Farel)
Mama: Rel ikut mama yuk?
Farel: Kemana ma?
Mama: itu ke rumah tetangga baru kita
Farel: Malu ma
Mama: Ga baik, ada tetangga baru malah ngumpet di
dalam rumah
Farel: Mama Farel capek
Mama: Ayo Rel, sebentar aja katanya anak beliau ada
yang sebaya kamu
Farel: Terus?
Mama: Ya bisa jadi teman kamu dong, ayo lah nurut
apa kata mama
(di rumah Aisyah)
Mama: Assalamualaikum
Ibu Aisyah: Waalaikumsalam silahkan duduk bu
Mama: Wah, ibu semoga betah ya tinggal disini
nantinya
Ibu Aisyah: Amin, o iya bu ini anak saya Aisyah
(menggandeng gadis berjilbab yang berdiri disebelahnya)
Mama: Wah cantiknya, o iya ini juga kenalkan anak
saya Farel
Farel: (mengulurkan tangan) Farel
Aisyah: (menolak bersalaman) Aisyah
Farel: (tersenyum malu dan bicara dalam hati) aduh
bodoh banget gua orang solehah gini diajakin salaman
(Kedua orang tua itu asik berbincang-bincang.)
Scene 9
Di
waktu yang sama Rachel melihat ibunya batuk-batuk. Ibu Yulia sedang sakit namun
ia tidak pernah mau bercerita pada Rachel tentang sakitnya. Pada malam ini Ibu
Yulia tidak bisa menahan batuknya akhirnya beliau terus terbatuk-batuk hingga
keluar darah dari mulut beliau. Rachel sangat terkejut dan ia mengajak ibunya
untuk periksa ke dokter besok hari. Karena besok adalah hari libur namun ada
seorang dokter yang tempat praktiknya tidakk tutup di hari minnggu.
Ibu Yulia : Uhuk .... uhuk... uhuk... (sambil menjahit)
Rachel: Ibu, sakit ya?
Ibu Yulia: Nggak nak, Cuma masuk angin
Rachel: Lebih baik ibu istirahat sekarang
Ibu Yulia: Tapi nak, baju-baju ini harus selesai
besok
Rachel: Ibu aku buatin teh ya?
Ibu Yulia: Boleh nak
Suara batuk ibu yulia semakin keras
Ibu yulia: uhuk.... uhuk... uhukkk uhukk.....
Rachel: Ini tehnya bu
Ibu yulia : Makasih, uhuk... uhuk... uhuk... uhuk...
(keruar darah dari mulut ibu Yulia)
Rachel: Ya Allah
ibu, ada darah. Lebih baik besok kita ke dokter
Ibu Yulia:
Tapi kan besok hari minggu Hel
Rachel: Gapapa bu, kan ada dokter dekat sini yang
buka selama hari minggu
Ke esokan harinya mereka pun
pergi ke dokter dan ternyata ibunya menderita penyakit TBC, semejak pulang dari
dokter rahel jadi semakin sedih.
(Di ruang periksa)
Dokter: ibu Yulia Rahma, berdasarkan hasil
pemeriksaan medis ibu menderita penyakit TBC
Ibu Yulia: Hah, astaghfirullah
Rachel: Serius dok? Terus gimana kondisi ibu saya?
Dokter: Saya harap agar segera dilakukan pengobatan
sebelum terlambat
Rachel: Pengobatannya bagaimana dok?
Dokter: Ibu Yulia harus meminum obat berupa pill
sebanyak tiga kali sehari, untuk jangka waktu 6 bulan. Dan tidak boleh ada
ketinggalan atau lupa meminum obatnya, maka semua proses itu akan diulang dari
awal
Rachel: Jadi kami harus terus menebus obat selama 6
bulan itu?
Dokter: Iya
Rachel: Berapa kira-kira biayanya dok?
Dokter: untuk paket obat selama satu bulan sekitar
Rp 2.500.000
Rachel: Apa tidak bisa kurang dok
Dokter: Jika Ibu mau dapat yang gratis, kalian bisa
ddatang ke puskesmas
Ibu Yulia: Baiklah dok terimakasih atas sarannya
(bersalaman dengan dokter)
(Di perjalanan pulang)
Rachel: Ibu maaf ya, Rachel masih belum bisa bantu
ibu
Ibu Yulia: Sudah nak ga papa, ibu masih sehat kok
Rachel: Gimana kalau kita ke puskesmas aja bu?
Ibu Yulia: Iya nak, o iya ibu ga bisa menyelesaikan
jahitan hari ini
Rachel: Lalu gimana bu?
Ibu Yulia: Sepertinya Ibu mau menyerahkan kalung
peninggalan ayahmu untuk Bu Ratih
Rachel:tapi bu?
Ibu Yulia: Udahlah nak, gapapa ibu akan mulai usaha
yang baru dengan ga bergantung sama hutang
Rachel: Memeluk ibunya
Scene 10
Luna mengahabiskan waktunya
dengan belajar di rumah namun ia merasa bosan ia ingin bertemu dengan Farel
untuk meminta maaf dan berteman dengannya. Hobi lunna adalah photografi ia
senang untuk mengabadikan semua kejadian indah dalam hidupnya karena baginya
waktu yang dilalui untuk hidup di dunia ini sangat berharga. Menurut diagnosa
dokter luna tidak bisa bertahan lama
karena kondisi hatinya semakin lama semakin memburuk
Luna: bosen banget sih sendirian terus
dirumah...(sambil merenung).....kok tiba – tiba aku malah keinget sama farel
ya.... ngak tahu kenapa aku jadi ingin bertemu dengan farel soalnya aku masih
ngak enak karena nyiram dia waktu itu dan aku benar-benar ingin meminta maaf
dengan dia, dan juga ingin berteman dengan dia.... tapi kan aku ngak tahu rumah
dia dimana,,, yaudah deh aku mau pergi jalan-jalan dulu sambil foto-foto
pemandangan di luar sana.
Scene 11
Sebagai
tetanngga baru Farel berniat untuk bertamu ke rumah Aisyah untuk sekedar kenal
dan berteman dengannya. Farel dan Aisyah berbicara bersama dn membahas tentang
hal-hal yang menarik dalam hidup mereka. Tiba- tiba ibu Aisyah datang dan
meminta Farel pulang karena tidak baik anak perempuan dan laki-laki malam-malam
duduk bersama di luar.
Farel : wah ada aisyah tuh, samperin aja kali ya (
berjalan ke rumah aisyah)
(Di rumah aisyah)
Farel : assalamu alaikum aisyah
Aisyah : waalaikum salam, eh farel ada apa kok
malam-malam begini ke rumah ada yang bisa aku bantu?
Farel : oh ngak ada apa-apa kok, Cuma pengen mampir
aja. Aku angak ganggu kan?
Aisyah : ngak sama sekali kok, yaudah silahkan duduk
Farel : oh iya, makasih
Ketika mereka tengah asik saling
bercerita tiba dari arah dalam terdengar suara ibu aisyah yg tengah
mememanggilnya.
Ibu aisyah : aisyah kamu dimana sayang.......
Aisyah : aisyah diluar bu
Ibu aisyah : eh ada nak nak farel, kapan datang udah
lama ya ?
Farel : ngak kok tante, baru aja
Ibu aisyah : oh gitu ya, oh iya syah tuh didalam ada
telepon dari bukde buat kamu dianggkat dulu sana
Aisyah : iya bu, rel aku tinggal dulu ya ( masuk ke
dalam rumah )
Ibu aisyah : nak farel sebaiknya kamu pulang ini sudah
malem, soalnya ibu takut kalian jadi omongan tetangga dan kamu kan tau sendiri
kalo wanita dan pria itu tidak boleh berdua-dua klo belum muhrim
Farel : oh klo gitu aku minta maaf ya tante, aku
pamit pulang assalamu alaikum
Ibu aisyah : waalaikum salam
(Farel
pulang)
Aisyah : loh farel nya mana bu ?
Ibu aisyah : udah pulang, udah yuk kita masuk
Aisyah : iya bu
Scene 12
Orang tua Aisyah sangat patuh
pada agama. Aisyah bukan perempuan biasa ia adalah perempuat istimewa yang
menurut Farel limited edition. Namun apa boleh buat Farel harus pulang.
Ibu aisyah : nak bukannya ibu
melarang kamu untuk berteman dengan siapa pun tapi ibu Cuma minta supaya kamu
tetap tahu batas-batas nya, ibu ngga mau kamu terbelenggu dosa
Aisyah : iya bu, maafin aisyah
ya, aisyah janji akan berusaha jadi seperti apa yang ibu inginkan
Ibu aisyah : iya ibu percaya sama
kamu. (memeluk Aisyah)
Scene 13
Karena besok pagi ia akan jogging
pagi ini dihabiskannya waktu sendirian ketika sampai di depan rumah Luna, tiba-
tiba luna memanggilnya dan mereka bertemu. Luna menceritakan tentang
kesepiannya selama ini dan melihatkan beberapa foto yang telah ia ambil. Farel
mengetahui banyak hal tentang Luna namun tentang penyakitnya Luna belum cerita.
Kedatangan Farel disambut hangat oleh mama Luna kemudian Farel meminta izin
untuk mebawa luna berjalan-jalan. Ibunya pun mengizinkan. Luna masuk ke dalam
untuk bersiap-siap dan saat itu mama Luna meminta Farel untuk menjaga baik-baik
luna dan menceritakan tentang penyakitnya.
Farel : (berlari )
Luna : eh itu kayanya farel deh, farel hai (
melambaikan tangan)
Farel : haii lun J
Luna : hai juga rel, kamu habis jogging ya ? kalo
gitu mampir dulu yuk ke rumah aku
Farel : boleh tuh
Sesampainya dirumah luna
mempersilahkan farel duduk di bangku teras rumahnya, kemuadian luna masuk ke
rumah untuk mengambil air minum untuk farel.
Luna : yaudah kamu tunggu disini dulu ya, aku
ambilin minum dulu
Farel : oh iya ( mengangguk)
Luna : (ke dapur mengambil air minum dan
memberikannya pada farel) ini diminum dulu, seger lo J
Farel : iya thanks ya (meminum minuman tsb)
Luna : kamu sendirian aja rel joggingnya ?
Farel : ngak kok tadi bareng temen-temen tapi mereka
udah pada balik ke rumah
Luna : wah pasti seru banget ya jadi kamu bisa bebas
bermain sama2 temen diluar sana, sedangkan aku hanya bisa duduk diam dirumah
ngak ada temen
Farel : loh emangnya kamu ngak punya temen ya, atau
kamu dilarang bergaul ya sama orang tua kamu ??
Luna : bukannya dilarang tapi karna penyakit yang
aku derita ini lah yang membuat aku ngak bisa sebebas anak-anak lain seperti
kamu.
Farel : yaudah lain kali nanti aku bakal ajak kamu
jalan-jalan, pokoknya aku jamin deh kamu pasti bakalan suka sama tempatnya ??
dan tenang aja nanti aku bakalan minta’in izin sama mama kamu J
Luna : wah yang bener rel,,makasih banget ya ..
Farel : iya sama2 jadi mulai sekarang kita temenan,
jadi aku harap kamu jangan sedih lagi Joh iya kmu suka fotografi
ya soalnya tadi aku liat kmu lagi ngambil ngambar di sana
Luna : iya aku emang suka banget sama fotografi, eh
kamu mau liat ngak hasil foto2 nya.. nih
Farel : wah ternyata kamu berbakat banget ya,, nah
nanti di tempat yang bakal aku tujukin ke kamu itu pasti cocok banget buat
objek fotografi kamu
Luna : oh ya asikk banget dong, jadi ngak sabar
penget cepet2 kesana :0
Farel : oh iya udah siang nih aku pamit pulang dulu
ya, thanks ya minumannya
Luna : iya, dahh ( melambaikan tangan)
Scene 14
Farel
sangat terkejut dan semakin iba Farel pada Luna. Hari ini Farel mebawa luna ke
sebuah bukit tempatnya mengajak Rachel. Luna terlihat sangat bahagia dan
menikmatinya. Karena selama ini hidupnya hanya diisi dengan kesepian. Ia tidak
memiliki teman. Ayahnya sibuk bekerja dan ibunya sangat over dalam menjaganya.
Setelah lama menghabiskan waktu mereka pulang.
Farel : assalamu alaikum ( ngok pintu )
Luna : waalaikum salam, eh farel kamu mau ngapain
kesini, kamu ngak sekolah ??
Farel : iya sekolah aku lagi libur,jadi aku kesini
mau nepatin janji aku yang kemaren, aku mau ngajak kamu suatu tempat
Luna : oh yaudah aku siap2 dulu ya, kamu tunggu di
ruang tamu aja
Masuk ke dalam rumah
Luna : bentar ya
Farel : (ngangguk)
Setelah itu luna pergi kekamarnya , dan tiba mama
luna datang menghapiri farel
Farel : haii tante aku farel temennya luna
(menyalimi mama luna)
Mm luna : iya tante sudah tau, luna udah cerita
banyak tentang kamu
Farel : oh gitu ya tante, begini tante kedatangan
aku di kesini sebenarnya aku mau ngajakin luna pergi jalan-jalan boleh ngak
tante ??
Mm luna : iya tante izinin tapi kamu harus janji
nanti kamu harus jaga luna baik2, soalnya luna itu sedang sakit dan dia tidak
boleh sampai kecapean ya J tante harap kamu bisa
menepatinya dan satu lagi pulangnya jangan sampai kesorean ya ??
Farel : siapp tante
Luna datang.................
Luna : wah kayanya seru banget nih, lagi ngomongin
apa sih??
Mm luna : ngak ngomongin apa apa kok,
Luna : yaudah kalo gitu aku pamit ya ma ( salim)
Mm luna : iya hati2 ya
Farel : iya tante ( salim)
Di bukit....................
Farel
: gimana kamu suka ngak sama tempat nya
Luna
: wah pemandangannya indah banget rel, makasih ya kamu udah mau ngajakin aku ke
sini
Farel
: iya, selama kamu seneng aku juga ikut seneng
Luna
: rel kesana yuk kita foto-foto ( menarik tangan farel dan berlari)
Mereka
pun asik berfoto-foto bersama sambil terus bercanda dan berlari-lari di bukit
(tanpa
percakapan tp pake lagu)
Scene 15
Ke esokan harinya Setelah pulang
sekolah Rachel langsung pergi ke tempat dimana Farel membawanya di bukit itu.
Rachel teriak sekencang kencangnya sambil menangis kemudian setelah ia merasa
sedikit lega ternyata telponnya berdering.
(Rachel
berlari menaiki bukit)
Rachel :
aaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa ( sambil menangis sambil
tersungkur ke tanah )
Tiba-tiba hp rachel berdering, rachel pun segera
menghapus air matanya dan mengangkat telpon tersebut.
Rachel :hallo.... iya ada apa....... okeh gue kesekolah
sekarang
Scene 16
Saat itu anggota ekskul
basket harus hadir untuk seleksi. Ia langsung ke sekolah, saat menjalani
seleksi ternyata ia tidak terpilih karena kondisinya yang tidak fokus.
(dilapangan basket, saat seleksi tim inti basket)
Guru : Anak-anak coba tunjukkan kemampuan kalian
semaksimal mungkin dalam bermain basket untuk memasuki seleksi tim inti hari
ini.
Anak-anak : Iya, Bu.
Semua
siswa yang mengikuti seleksi mencoba dribbling dan shooting bola basket ke ring
basket. Hingga tiba giliran Rachel, dia tidak dapat bermain basket dengan focus
dan selalu gagal dalam memasukkan bola ke ring basket. Setelah semua orang pulang saat
itu ia sendiri bermain basket setelah puas meluapkan amarahnya ia pulang. Saat
perjalanan pulang hujan turun dan ia kehujanan kemudian basah kuyup.
Guru : Terimakasih anak-anak, kalian telah menunjukkan
kemampuan terbaik kalian dalam bermain basket. Dan nama-nama yang terpilih
untuk memasuki tim inti basket sekolah kita adalah Patricia, Krisda, Rina,
Ekfi, dan Desi.
Rachel : (menundukkan kepala) Aku gagal.
Guru : Untuk yang tidak terpilih jangan kecewa, kalian
mungkin bisa mencoba di lain waktu.
Anak-anak : Iya, Bu.
(setelah semua orang pulang)
Rachel : Ahh. Kenapa aku gagal. Seharusnya aku bisa
masuk dalam tim inti. Menjadi tim inti basket sudah jadi impian ku selama ini(
nada marah )
Scene 17
Keesokan
harinya di sekolah Talita menghampiri Rachel dan mengomel padanya. Tanpa fikir
panjang Rachel menumpahkan minumannya ke baju Talita. Talita sangat marah pada
Rachel. Kemudian Rachel langsung pergi meninggalkan Talita
Talita : heh anak kampung, gara-gara loe Farel nolak gue!
Rachel : terus? (sambil meneguk air mineral)
Talita : nyebelin banget sih loe, loe gak nyadar diri apa? loe itu cuman anak kampung, udah jelek dekil, bayar uang sekolah aja ngutang! ( ketawa jahat )
Rachel : ga usah banyak omong loe ya ( menunjuk wajah talita )
Talita : Emang bener kan semua yang ge bilang ( nada ngeledek )
Rachel : Rasain nih ( menumpahkan minuman ke talita)
Setelah itu rachel pergi meninggalkan talita yang
basah akibat minuman yang ditumpahkan nya tadi
Talita : OMG baju gue basah, awas ya loe hel, gue bakal balas semuanya............
ihhhhhh
Scene 18
Saat waktu pulang tiba, Farel
pulang terburu-buru karena ada urusan mendadak Rachel hanya pulang sendiri.
Tiba-tiba Dodot menghampirinya dan mengutarakan perasaannya pada Rachel. Sontak
Rachel terkejut dan akhirnya menolak Dodot.
Kemudia Rachel berlari ke lapangan basket untuk bermain basket disana
diluapkan semua kekesalannya.
Farel : hel maaf ya gue ngak bisa pulang bareng nih,
soalnya gue lagi buru2, ada urusan penting nih dahhhh ( langsung pergi
meninggalkan rachel )
Rachel : sejak kapan coba di jadi kelihatan kaya
orang super sibuk kya gitu pake ada urusan penting segala. Emangnya seberapa
penting sih urusanya dia ( sambil terus berjalan pulanng)
Tiba-tiba didit datang menghampiri rachel dari arah
belakang
Dodot : rachel ( meneriaki rachel )
Rachel : iyah ada apa ( dengan nada ketusnya)
Tiba – tiba dodot langsung bertekuk lutut dipan
rachel dengan setangkai bunga di tangan nya
Dodot : hel dodot suka sama rachel, rachel mau ngak
jadi pacar dodot ?
Rachel : hah apah loe nembak gue, ngak salah nih
Dodot : gimana rachel mau ngak jadi pacarnya dodot
Rachel : sebelumnya gue salut sama keberanian loe
ini tapi maaf gue ngak bisa karna ada cowo lain yang gue suka dan itu bukan
loe, dan gue rasa masih banyak kok cewe di luaran sana yang lebih baik dari
gue... ( pergi meninggalkan dodot yang sedang berdiri mematung)
Scene 19
Di
waktu yang sama Farel sedang menyiapkan hadiah untuk ulang tahun Rachel besok.
Sambil menyiapkannya, Farel selalu curi-curi pandangan dengan Aisyah namun
Aisyah hanya diam dan menunduk. Semakin terpesona lah Farel pada Aisyah. Ia
akan menyerahkan hadiah specialnya itu pada Rachel setelah pulang sekolah di
gubuk tepi sebuah danau. Hari itu ia sangat tidak sabar melihat ekspresi
sahabatnya besok.
(Dikamar)
Farel : hah gue yakin pasti rachel bakal suka banget
sama kado dan kejutan yang bakal gue kasih sama dia pulang sekolah besok di
danau
Tiba-tiba pandangan farel tertuju
pada aisyah yang sedang ngobrol dengan ibunya di teras rumahnya yang bisa dilihatnya langsung dari balik
jendela.
Scene 20
Keesokan
harinya saat berangkat sekolah ia bertemu Luna kemudian Luna melihat hadiah
yang di bawa Farel berupa sepasang kura-kura di dalam aquarium kecil. Karena
terlihat Luna sangat menginginkannya akhirnya Farel memberikannya pada Luna.
Dia masih belum berfikir hadiah apa yang akan diberikan untuk sahabatnya.
Luna : farel.... haiiii
Farel : haii juga lun
Luna : wah kura2nya lucu banget, boleh megang bentar
ngak
Farel : oh boleh kok, nih
Luna : ih lucu banget sih kamu kura2 , andai aja aku
punya kura2 kya gini pasti aku bakal seneng
Farel : kalo kamu mau kura2 itu boleh buat kamu kok
Luna : hah yang bener nih rel
Farel : bener dong, semoga dengan adanya kura2 ini
bisa mengurangi kesepian kamu yah lun
Luna : pasti... makasih ya ( tersenyum)
Farel (dalam hati) ngak papa deh kura2 itu buat
luna, biar nanti aku cari’in kado yang lain aja buat rachel..
Scene 21
Setelah mendapatkan kado
kura-kura dari farel kini luna semakin menyukai farel dan ke esokan harinya luna
mengajak farel untuk pergi diner di restoran, luna sengaja ingin mengajak farel
ke kafe karna ia ingin tahu seperti apa sebenarnya perasaan terhadap dirinya.
Luna : hallo rel, kamu nanti malam ada acara ngak?
Farel : kayanya sih ngak ada lun, emangnya ada apa?
Luna : em gini rel sebenarnya aku mau ngajak kamu
diner nanti malam itu pun klo kamu mau sih
Farel : nanti malam ya .... oke deh aku mau
Luna : wahh makasih ya rel, nanti aku kirimin yah
alamat cafenya.
Farel : sipp
Di restoran...................
Farel : (datang menghapiri luna) udah lama ya lun
nunggunya, maaf ya aku telat
Luna : oh ngak kok aku juga baru nyampe kok
(tersenyum)
Farel : (Membalas senyuman luna)
Luna : rel,
ada yang marah gak klo aku ngajakin kamu diner kaya gini
Farel : maksudnya ???
Luna : maksud aku pacar kamu marah ngak klo aku
ngajakin kamu ke sini
Farel : (tertawa)
Luna : kok malah ketawa sih
Farel : lagian kamu kok nanya kya gitu sih
Luna : ya ngak papa sih, cuman pengen tau aja
Farel : tenang aku ngak punya pacar kok, klo gebetan
sih ada
Luna : oh yah,
siapa?
Farel : ada deh, yang pastinya dia itu orangnya
baik, cantik, lembut, ramah pokoknya idaman para pria deh dan aku bertemu
dengan dia seminggu yang lalu
Luna : ( dalam hati ) apa yang di maksud dengan
farel itu aku yah, soalnya kan aku juga bertemu dengan farel sekitar seminggu
yang lalu ( senyum-senyum)
Farel : lun kamu kok senyum2 ada apa?
Luna : oh ngak papa kok, oh kapan kamu akan
mengungkapkan perasaan kamu itu pada nya?
Farel : ya kalo bisa sih aku pengen nya secepatnya,
tapi sepertinya dia tidak akan mungkin mau menerima ku?
Luna : kan belum dicoba rel, aku yakin pasti dia
nerima kamu....
Aduh rel aku pasti nerima kamu kok ( dalam hati)
Farel : aduhh masalahnya aisyah itu anak nya taat
banget sama agama jadi dia ngak mungkin mau pacaran..
Luna : (Terkejut) jadi cewe yang lagi kamu taksir
itu aisyah tetangga baru kamu...
Farel : iyah emangnya kenapa kok kamu kayanya kaget
banget sih
Luna : (memegang kepalanya)
Farel : lun kamu kenapa
Luna : ngak papa kok rel, udah ya aku pulang duluan
( langsung berlari sambil menahan air matanya)
Farel : aku antar ya (mengejar luna dan menahannya)
Luna : ngak perlu aku sama supir aku kok
Farel : luna kenapa ya kok tiba-tiba berubah gitu,
yaudah deh semoga aja dia ngak kenapa - kenapa
Sesampainya di rumah luna
langsung berlari ke kamarnya dan menangis sepanjang malam karna ia sempat
berfikir bahwa wanita yang disukai farel adalah dirinya namun kenyataan nya
berbanding terbalik dengan apa yang difikirkannya.
Scene 22
Ke
esokan hari nya bertepatan dengan hari ulang tahun rachel, Farel telah
menyiapkan beberapa makanan dan minuman untuk merayakan ulang tahun Rachel.
Farel memutuskan untuk memberi Rachel sebuah bros. Karena waktu yang mendadak
Farel hanya mendapatkan ide itu untuk diberikan pada Rachel. Mereka sangat
menikamati pesta keci-kecilan yang telah di buat oleh Farel. Tiba-tiba Farel
bertanya tentang cinta dan Rachel menjawab.
Farel : selamat ultah yah sahabat terbaik ku (sambil
memberikan kado)
Rachel : asiikkk thanks ya, gue buka sekarang ya
Farel : eh jangan, bukanya nanti aja klo udah
dirumah
Rachel : okeh deh
Farel : hel loe pernah ngerasain yang namanya cinta?
Dan menurut loe cinta itu seperti apa sih?
Rachel : kenapa loe tiba – tiba nanya kaya gituan oh
gue tau loe lagi fall in love ya
Cie cie ternyata sabahat ku ini bisa jatuh cinta
juga, sama siapa sih?
Farel : ih ngak usah banyak nanya, jawab dulu
pertanyaan gue yang tadi ?
Rachel : menurut gue sih “cinta itu adalah satu kata
yang bersifat universal. Kita bisa memberikannya pada setiap orang dari elemen
apapun. Cinta itu bersfat tulus dan abadi. Banyak orang yang salah tafsir
tentang cinta mereka beranggapan bahwa hal yang sangat indah adalah jatuh
cinta. Namun cinta yang indah itu tidak sebatas jatuh cinta. Dan tahukah kamu
kenapa Tuhan menciptakan kita di dunia? Semua itu karena ia sangat mencintai
kita. Setiap hembusan nafas kita adalah cinta dari sang pencipta. Dan
seringkali manusia meletakkan cintanya pada sesuatu hal yang salah dan akhirnya
semua akan berdampak salah. Jika kamu merasa bahwa cinta itu suci maka letakkan
dia pada orang-orang yang tepat yang mampu menjaga kesucian itu. “
“lalu apa pendapatmu tentang wanita yang terbaik?”
Farel : “ semua wanita pada dasarnya adalah baik.
Karena Tuhan telah menyelip kasih sayangnya pada wanita. Namun sayang di usia
muda banyak wanita yang menjatuhkan hatinya pada tiang-tiang yang salah. Mereka
hanya tergiur oleh kebahagiaan sekejab. Namun pada akhirnya semua itu hanya
ilusi dan waktu akan berputar. Jika kamu ingin tau tentang wanita yang baik.
Wanita yang baik adalah wanita yang telah menjaga dirinya dan kesucian hatinya
dalam seribu atau sejuta waktu yang menghampirinya dengan memberi ilusi
kebahagiaan. Ia tau bahwa kebahagiaan itu fana dan ia tau bahwa sebagai seorang
wanita itu telah dianugrahi satu kesucian dan sejak itulah ia harus selalu
menjaganya.”
Rachel : duilehh kata loe sok puitis banget,,, siapa
sih rel ? dan orang mana ?
Farel : pokoknya dia itu berada dekat dengan gue (
sambil membanyangkan aisyah)
Rachel : (dalam hati) apa yang dimaksud farel itu
gue yah, soalnyakan satu2nya cewe yang dekat sama dia kan Cuma gue (senyum2)
Scene 23
Mendengar
perkataan Rahel,
Farel menjadi yakin bahwa Aisyah adalah orang terbaik baginya. Setelah pulang
ini Farel berniat untuk mengutarakan perasaannya pada Aisyah. Di saat yang
bersamaan Rachel semakin yakin bahwa ia telah menjatuhkan hatnya pada Farel
tapi ia tidak mau mengutarakannya.
Farel : Oh, jadi itu arti cinta dan wanita baik
menurut kamu hel.
Rahel : Iya, Rel. Emangnya kenapa kamu nanya-nanya
soal cinta ? tumben banget.
Farel : Em, sebenarnya aku lagi jatuh cinta hel.
Rahel : Ciee, sama siapa rel. Cerita dong…
Farel : Ada deh, hel. pokonya perempuan ini sangat
special di mata aku hel.
Rahel : Ish, pake rahasiaan segala. Siapa sih rel?
(Tanya Rahel dengan heran)
Farel : Ntar kalo sudah ada waktu yang tepat aku
certain kekamu kok hel J
Rahel : Iya deh Rel. ( senyum2 sendiri dan merasa
kegeeran)
Scene 24
Setelah selesai, mereka pulang
dan sampainya di rumah Rachel sangat terkejut karena ibunya telah membuat gaun
yang indah untuknya. Sangat indah Rachel ingin segera menggunakannya dan
bertemu dengan Farel.
(dirumah
Rahel )
Rahel :
Assalamualaikum bu. (membuka pintu)
Ibu :
Walaikumsalam. Eh udah pulang hel. Ibu ada sesuatu buat kamu hel.
Rahel :
Wah, apaan bu?
Ibu : Ets
, tutup mata dulu..
Rahel :
Iya deh bu.. ini rahel udah tutup mata ( mntup mata )
Ibu :
(menyodorkan sebuah gaun buatannya) Selamat ulang tahun Rahel anakku sayang.
Rahel :
Wah, gaunnya bagus banget bu, Ibu bikin sendiri ya. Makasih banyak ya bu (
memeuk ibunya )
Ibu : Iya
hel, ibu buat sendiri. Cuma ini yang bisa ibu berikan buat kamu dihari
spesialmu hel.
Rahel :
Rahel seneng banget, bu. Rahel mau coba pake dulu ya bu..
Scene 25
Saat perjalanan pulang, Farel
melihat rumah Luna sedang sibuk ia mencoba masuk dan bertemu dengan guru home
schooling Luna dan ibunya. Ibu Luna bercerita bahwa mereka akan pergi ke luar
negri untuk pengobatan Luna. Kini kondisinya kritis dan luna menitipkan sebuah
amplop untuk Farel.
Farel :
Ada apa tuh? Kok rumah luna rame? ( menghampiri rumah luna)
(bertemu dengan guru home
schooling Luna dan ibunya)
Farel :
Misi bu, Luna nya kemana ya bu kok ga ada keliatan?
Ibu Luna
: Luna lagi sakit Rel. Dia sekarang ada dirumah sakit Amnah . Dan nanti sore
rencananya kami sekeluarga akan berangkat ke luar negri untuk pengobatan
penyakit Luna.
Farel :
Hah? Emang luna sakit apa bu? Kok sampai di bawa ke luar negri ?
Ibu Luna
: Luna menderita penyakit…
Guru : Oh
iya, tadi luna ada menitipkan sebuah surat buat kamu Rel (menyodorkan sebuah
amplop )
Farel :
Ini surat apa bu?
Guru :
Ibu juga gk tau, tadi Luna Cuma bilang nitip buat kamu rel.
Farel :
Oh, yaudah bu. Farel mau pulanng dulu ya bu, Farel nitip salam aja sama Luna.
Semoga pengobatan penyakit luna berjalan dengan lancar.
Guru :
Amin
Scene 26
Setelah
itu ia segera puang. Amplop tadi di simpannya di dalam tas kemudian ia berganti
baju dan menemui Aisyah. Dengan terbata-bata Farel mengungkapkan perasaannya
pada Aisyah. Setelah lega kenyataan berkata lain bahwa Aisyah menolak Farel
karena ia tidak ingin pacaran dan sangat menjaga hati untuk soal itu. Setelah
menguping pembicaraan Farel Ibu Aisyah keluar dan menasehati tentang pacaran
pada Farel. Saat itu beliau menjelaskan semuanya. Intinya jika mereka berjodoh
maka Ibu Aisyah akan setuju selama hubungan itu diridhoi Allah tapi kalau hanya
untuk maksiat ibu Aisyah tidak akan pernah setuju.
Farel : Assalamualaikum.. Aisyah.. (teriak Farel di
depan rumah Aisyah )
Aisyah : Walaikumsalam rel. Ada apa rel malam-malam ke
sini? ( Tanya Aisyah dengan heran)
Farel : Emm, ada sesuatu yang pengen aku omongin sama
kamu, syah. Bentar aja. Boleh ya..
Aisyah : Oh, iyadeh Rel. Duduk dulu sini.
(farel duduk diruang tamu)
Farel : Jadi gini Aisyah, emm. Akuuu ..
Aisyah : Kamu kenapa Rel?
Farel : Sebenarnya, Dari dulu aku tuh…
Aisyah : Dari dulu kamu kenapa rel ?
Farel : Maksud aku, dari dulu tuh aku udah suka sama kamu
aisyah. Aku suka sama sifat kamu. Kamu mau gak jadi pacar aku ?
Aisyah : Apa? Pacaran ?( Tanya aisyah dengan kaget )
Farel : Iya, syah. Kamu mau kan jadi pacar aku ? Aku
janji akan jadi cowo yang setia kok buat kamu
Aisyah : Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu rel.
bukannya mau nyakitin perasaan kamu, tapi dari dulu juga aku belum pernah
pacaran. Dan aku belum kepikiran sama sekali niat untuk berpacaran rel.
Farel : Jadi, kamu nolak aku ?
Aisyah : Maaf ya, Rel.
( teryata Ibu Aisyah mendengarkan pembicaraan mereka
dibalik jendela dan beliau pun keluar )
Aisyah : Hah, Ibu. ( ucap aisyah dengan terkejut )
Ibu : Eh, ada Farel. Aisyah cepat ambilin Farel minum.
Farel : Gausah bu. Gausah repot-repot saya Cuma
sebentar kok bu.
Ibu : Oh iya udah deh. Tadi, ibu gak sengaja dengar
pembicaraan kalian berdua. Farel, benar kamu suka sama Aisyah dan menawarkan
aisyah untuk jadi pacar kamu?
Farel : Iya bener bu.
Ibu : Farel, kamu itu memang anak yang baik. Tapi
Aisyah tidak mau menjadi pacar kamu karena kalian belum sepantasnya
berpacaran. Anak seusia kalian masih
memiliki kewajiban untuk menuntut ilmu bukan untuk hal hal yang lain seperti
berpacaran. Dalam hal agama pun begitu. Jikalau nanti kalian berjodoh sudah
pasti ibu akan merestui kalian, tetapi itu nanti bukan sekarang.
Farel : hmm, iya bu. Farel paham kok bu.
Ngomong-ngomong udah nih bu. Farel mau pamit pulang dulu ya bu.
Ibu : Iya, Rel. Hati2 dijalan.
Farel : Assalamualaikum
Ibu &Aisyah : Walaikumsalam.
Scene 27
Mendengar nasehat ibu Aisyah
Farel jadi paham dan pulang dengan hati lega. Ia tidak sabar menceritakan ini
pada sahabatnya. Besok adalah tanggal merah jadi libur dan saat itu pula Farel
mengajak Rachel untuk datng ke rumahnya
dan memperkenalkan Rachel pada Aisyah.
( SMS Farel à Rachel )
‘’
Rel, Besok kan hari minggu. Main ke rumah yaa.. Kebetulan ada sesuatu yang mau
aku ceritain sama kamu. Jangan lupa yaa, hel aku tunggu tepat jam 1 siang ‘’
( Balasan SMS Rachel à Farel )
“ Oke
deh Rel “
lalu
Farel teringat surat yang diberikan oleh orang tua Luna
Farel: O iya, aku lupa baca surat dari Luna (mengambil
surat yang disimpan di atas meja dan
membuka dengan hati-hati)
Di
dalam surat itu ada foto luna bersama dengan farel ketika di bukit. Farel
tersenyum lalu dibuka lah sebuah surat
“Farel, aku sangat bahagia kenal kamu. Sudah lama
aku hidup dengan kesendirian, saat
mengenalmu aku percaya bahwa kamu adalah orang baik. Oleh karena itu mama
mengijinkan untuk berteman denganmu. Farel, aku sempat berfikir dunia itu tidak
adil. Karena hidupku adalah penantian untuk datangnya kematianku. Namun darimu
aku tau bahagia adalah suatu hak, ia muncul sebagai anugrah yang harus
disyukuri. Sebenarnya rasa putus asa itu muncul karena aku menderita ..........
. Maaf Farel bukan berarti aku ingin dikasihani, namun aku hanya ingin
mengucapkan terimakasih atas segalanya. Aku sempat berfikir bahwa aku
mencintaimu namun sepertinya wanita yang bernama Aisyah itu jauh lebih cocok
menjadi bidadari yang berada disampingmu. Farel maaf jika selama bebera waktu
kita berteman ada hal yang tidak berkenan di hatimu. Sebenarnya jika masih ada
asaku di dunia ini, aku ingin lebih lama bersahabat denganmu. Namun inilah
jalanku, aku ikhlas menerimanya Rel. Terimakasih atas segalanya, kini aku siap
menjumpai kehidupan abadiku J “
Luna
Air
mata Farel menetes. Ia sangat iba pada Luna. Ia adalah wanita hebat, bahkan
Farel saja tidak mampu mengendalikan emosinya. Ia memeluk fotonya bersama Luna.
Dari surat itu Farel belajar menjadi lebih dewasa menerima takdirnya. Masalah
perceraian orang tuanya tidak sebanding dengan takdir hidup Luna.
“Luna kamu wanita hebat, aku malu pada diriku
sendiri. Masalah hidupku tidak sebanding dengan takdir hidup mu. Namun aku sama
sekali tidak dewasa menghadapinya, karena aku selalu berfikir masalahku adalah
masalah terberat di dunia. Ya Allah, maafkan hamba. Luna makasih atas
pelajarannya aku janji akan menjadi lebih dewasa dari sebelumnya J” (gumam Farel di dalam hati)
Scene 28
Saat menerima sms Farel Rachel
sangat senang. Keesokan harinya Rachel datang ke rumah Farel menggunakan gaun
buatan ibunya saat itu ia berdandan sangat anggun. Namun saat diperjalanan baju
Rachel harus kotor terkena becek di jalan. Akhirnya sampai di rumah Farel ia
meminjam baju dan berganti baju Farel. Kemudian sambil menyantap makanan yang
telah dibawakan ibu Farel, Farel bercerita tentang persaannya selama ini. Ia
menceritakan tentang wanita baik yang telah di jelaskan Rachel kemudian saat
itu pula ia memberanikan diri untuk mengutarakan pada orang yang sangat dekat
dengannya yaitu aisyah. Namun ia menolak Farel dan ia mendapat nasehat dari Ibu
Aisyah saat itu pula ia semakin paham tentang hakikat cinta dalam islam.
Rachel : (mengetuk pintu) Assalamualaikum, Rel..Rel..
Farel : (membuka pintu) Walaikumsalam hel. Akhirnya
kamu datang juga. Yaudah, cepet masuk hel, udah ditunggu sama mamah tuh di
dapur makanannya juga udah siap.
Rachel : Eh, tapi tunggu dulu nih, Rel. Tadi di jalan
aku kecipratan becek di jalan. Emm, aku boleh minjem baju kamu gak?Boleh yaaa,
hehe.
Farel : Iya boleh kok, Hel.
(di dapur)
Ibu Farel : (masuk kedapur, sambil membawa makanan)
Eh, Rachel udah datang.
Eh, Rachel udah datang.
Farel : Iya nih, mah. Sini hel duduk disamping aku.
(menyodorkan bangku disamping tempat duduk farel)
Ibu Farel : Makanan sudah siap, Yuk kita makan.
Rahel : Iya, tante.
(disela menyantap hidangan)
Ibu Farel : Rel, Mamah mau ke kamar mandi bentar ya.
Udah kebelet nih..hehe
Farel : Iya, mah
Rachel : Oh, iya rel, katanya kamu mau ngomong
sesuatu. Kamu mau ngomong apa?
Farel : Ehm, jadi gini. Hel. Aku mau jujur deh sama
kamu. Akhir-akhir ini aku kan sering cerita banyak tuh tentang sesosok wanita
idaman yang sering ku ceritain sama kamu. Nah, sebenarnya wanita itu adalah
Aisyah, hel.
Rachel : (tersedak) Maksud kamu, Aisyah tetangga baru
kamu itu, Rel?
Farel : Iya, hel. Aisyah itu pokonya sesosok wanita
idaman banget deh.Dia orangnya baik, ramah, dan yang pasti solehah.pokonya aku
sudah jatuh hati hel sama dia.
Rachel : Oh, jadi kamu mau ngomongin ini aja rel.
Farel : Ada satu lagi sih, hel. Sebenarnya aku udah
nyatain perasaan aku sama dia. Tapi aku ditolak hel. Aku sedih sih, tapi ada
senengnya juga soalnya dia nolak aku bukan karena dia gak suka sama aku,
melainkan dia masih dengan prinsip syariat islamnya yang gak mau pacaran dulu
hel.
Rachel : Oh, jadi gitu ya rel. Ehm, iya deh. Oh iya
Rel, kayaknya ibu aku udah nungguin di rumah deh, kayanya aku harus pulang
sekarang.
Farel : loh, kok gitu Hel? Tumben kamu pulang secepat
ini.
Rachel : ( Berlari kea rah pintu keluar rumah Rachel )
Aku pulang dulu ya, Rel.
Ibu Farel : ( datang dari toilet ) Loh, Rachel kemana
Rel?
Farel : Udah pulang mah, katanya udah ditunggu sama
Ibunya.
Scene 28
Saat mendengar cerita Farel hati
Rachel sangat sakit dan akhirnya ia tiba-tiba ingin pulang sepanjang perjalanan
Rachel hanya menangis hingga hujan datang ia hanya menangis sambil berlari dan
terus berlari dikerahkannya semua tenaganya hingga saat itu ada mobil
didepannya ia tidak melihat dan tertabrak mobil itu. Rachel kritis hingga saat
waktu menjemputnya ia meninggal. Farel sangat sedih terlebih mebaca surat
Rachel tentang perasaanya pada farel.
Rachel : (menangis sepanjang jalan)
ternyata perempuan yang selama ini Farel idamkan adalah Aisyah. Bukan aku.Farel sepertinya sudah begitu mengidamkan peempuan itu hingga dia tak sama sekali membalas perasaan suka ku sama dia.
ternyata perempuan yang selama ini Farel idamkan adalah Aisyah. Bukan aku.Farel sepertinya sudah begitu mengidamkan peempuan itu hingga dia tak sama sekali membalas perasaan suka ku sama dia.
(tiba2 mobil yang melaju kencang menabrak rahel yang
sedang menangis )
Scene 29
Kini farel berada di pemakaman Rachel bukan untuk
bersedih atau menyalahkan takdiir namun ia ingin bercerita bahwa benar kata
Rachel bahwa Tuhan itu sangat mencintai makhluknya dan sampai saat ini ia terus
berubah menjadi seorang manusia yang seutuhnya. Terimakasih Rachel pernah
singgah dan ada dihidupku menjadi cahaya kecil yang juga sangat berpengaruh
pada perubahan diriku menjadi lebih baik. Karena dari Rachel ia bisa mengerti
bahwa cinta dan kasih sayang Rachel padanya adalah tulus tanpa maksud tertentu.
Walaupun akhirnya Rachel mencintanya namun Tuhan lebih sayang padanya karena ia
harus duduk disamping-Nya lebih awal dan Farel akan terus berubah menjadi lebih
baik lagi.
baik lagi.
“Rachel sahabatku, terimakasih pernah mengisi di
beberapa masa kehidupanku. Darimu aku belajar akan arti hidup yang sebenarnya.
Aku tau dewasa itu bukan masalah umur namun bagaimana kita bisa mengendalikan
diri dalam kondisi sesulit apapun. Dan cobaan itu bukan berarti Tuhan
menjauhiku namun adalah salah satu cara Tuhan menunjukkan bahwa mukjizat-Nya
lah yang mampu mengubah manusia menjadi sempurna. Cinta, bukan suatu hal yang
tercela juga bukan hal yang terindah. Cinta adalah naluri yang di tanamkan
Tuhan di hati umat-Nya namun kita harus bisa mengendalikannya. Mencari arti
cinta di usia belia adalah suatu periode untuk mencapai kedewasaan. Karena
segala hal adalah proses untuk pencarian jati diri. Rachel, Luna kalian adalah
guru terindah yang mampu mengubah kehidupanku. Aku janji akan menjadi manusia
yang lebih baik lagi. Terimakasih sahabat sejatiku Rachel dan Luna” (gumam di
dalam hati)
Setelah
itu Farel menaburi bunga di atas makam Rachel dan berdoa, kemudian pulang.
film spa nih heheheh
BalasHapusfilm kami ae, haha
Hapus