Entri Populer

Selasa, 30 Agustus 2016

LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI






IMG_20150221_192057.jpg
 



















Nama Kelompok :
·        Aulia Nur Azizah
·        Faradiba Mentari
·        Ersa Maulida Yuniarti
·        Haliza Fitri
·        Meliana Rizqi

Kelas: XII IPA 1


SMAN 1 SIMPANG EMPAT
TAHUN AJARAN 2016/2017



 ‘‘Uji Karbohidrat Hasil Fotosintesis’’

§  Tujuan Kegiatan:

     Untuk mengetahui bahwa proses fotosintesis menghasilkan karbohidrat

Alat:
1)      Kompor Spiritus
2)      Gelas Kimia
3)      Cawan Petridis
4)      Spatula
5)      Penjepit Kayu

Bahan:
a)      Keladi Hias
b)      Kertas Timah
c)      Alkohol
d)     Lugol/Iodin
e)      Air
§  Alat dan Bahan:

§  Cara Kerja:

1)      Tutuplah sebagian daun-daun pada suatu tanaman keladi hias dengan kertas timah, dan yang lain dibiarkan terbuka.
2)      Letakkan tanaman di tempat yang mendapat cukup cahaya matahari.
3)      Setelah beberapa hari ±7 hari, petiklah daun-daun tanaman tersebut.
4)      Masukkan daun-daun tersebut ke dalam air dan direbus hingga lemas.
5)      Ambil dan cucilah daun-daun tersebut dengan air.
6)      Masukkan ke dalam alkohol supaya klorofilnya larut.
7)      Tetesi daun-daun tersebut dengan iodin atau lugol.
8)      Amati perubahan yang terjadi.

§  Teori Dasar/Landasan Teori:

Tanaman keladi adalah tanaman berumbi yang banyak digunakan sebagai penghias rumah, dan banyak dari variasi dari variasi tanaman Arcaeae. Oleh karena itu. Pada materi KTI ini saya akan membahas masalah mengenai ‘’BUDIDAYA TANAMAN KELADI SEBAGAI PENGHIAS’’.
Tanaman keladi memiliki nama latin Caladium yang telah banyak dikenal masyarakat secara luas. Orang jawa menyebutnya sebagai lumbu atau tales. Meskipun menyebutnya adalah dengan jenis Alocasia dan Colocasia.
Keladi banyak ditemukan di tepi hutan, rawa-rawa, dan pekarangan rumah di pedesaan. Namun ternyata semakin berkembangnya zaman tanaman keladi banyak digunakan sebagai tanaman hias, karena tanaman keladi mempunyai banyak varian warna, dengan warna dominan seperti: putih, merah muda, dan warna-warna lainnya. Setiap saat, jenis-jenis keladi baru bermunculan, pasalnya, Thailand banyak melahirkan perkawinan silang baru yang menawan. Seperti Abson Sawan, Jaccarat, Hong Thong, dan Luanrat merupakan contoh keladi dari gajah putih yang telah menyebar diseluruh dunia.
Bahkan di negara Amerika pusat keladi berpusat di Universitas Florida, secara pasti jumlah spesies keladi masih sulit diketahui menurut Virginie dan Elbert (1989), terdapat 15 spesies keladi. Namun, sumber-sumber lain kebanyakan menyatakan ada 16 spesias keladi. Berikut adalah data spesias keladi yang ditemukan pada sumber internet: Caladium Humbolditii, Caladium Andreanum, Caladium Aturese, Caladium Biocolor, Claladium Coerualescens, Caladium Lindenii, Caladium Macrotites, Caladium Marmoratun, Caladium Paradoxum, Caladium Picturatum, Caladium Schomburgki, Caladium Smaragdinum, Caladium Steyermarki, Caladinum Steudneriifolium, Caladinum Ternatum, Caladinum Tuuberosum. Dalam literatur lain Virgini dan Elbert (1989), Caladium Lindenii atau yang terkadang juga disebut Alocasia Lindenii tidak lagi dimasukkan ke dalam kategori keladi, melainkan dimasukkan ke dalam genus Xanthosoma (dengan nama lengkap Xanthosoma Lindenii)
Media tanam yang digunakan pada penanaman keladi adalah media tanam yang basah tetapi poros. Oleh karena itu, media tanam yang terbaik adalah berasal dari media organik dan pasir kasar yang menggunakan perbandingan 2:1 campuran sekam pada juga bisa digunakan. Apabila menggunakan sekam padi, perbandingan antara humus,pasir kasar dan sekam padi yang digunakan adalah 1:1:1. Untuk mencegah umbi agar tidak membusuk, pastikan kondisi media tanam tidak becek
Perawatan keladi dapat dilakukan melalui memperhatikan media tanam dan memperhatikan pupuk untuk media tanamnya, diusahakan pupuk organik. Berdasarkan bentuk daunnya, keladi dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu: Fancy Leaf, Lance Leaf, dan Dwarf. Fancy Leaf memiliki ciri daun berbentuk hati dengan panjang antara 8-10 inci, tinggi tanaman mencapai 15 inci. Keladi termasuk jenis ini antara lain: Caladidum, White Christmas, Carolyn Whorton, dan Pink Beauty. Lance Leaf memiliki daun berbentuk memanjang dan ujung daun meruncing. White Wing, Florida Sweetheart, Dan Red Defril termasuk keladi jenis ini. Jenis keladi ini merupakan turunan dari spesies picturatum. Dwarf adalah jenis keladi yang tangkainya relatif pendek dengan bentuk daun menyerupai Fancy Leaf, tetapi berukuran lebih kecil.

Tumbuhan hijau dapat membuat makanan sendiri.  Oleh karena itu, tumbuhan hijau merupakan sumber makanan bagi makhluk hidup lainnya termasuk manusia.
Fotosintesis hanya dapat terjadi pada tumbuhan yang mempunyai klorofil, yaitu pigmen yang berfungsi sebagai penangkap energi cahaya matahari (Kimball, 2002).  Secara sederhana, keseluruhan proses kimia dalam fotosintesis adalah sebagai berikut:
6CO2 + 12H2O + Energi Cahaya    C6H12O6 +6O2 +6H2O
Dalam fotosintesis, dengan bantuan sinar matahari, karbon dioksida dan air diubah  menjadi gula/amilum dan berlangsung di stroma. Di dalam organel tersebut, sekelompok pigmen pengabsorpsi energi cahaya matahari menggunakan energi tersebut dalam sintesis glukosa dari karbon dioksida dan air. Sebagai hasil samping dari fotosintesis, dilepaskan oksigen.
Pada tahun 1860, Sach membuktikan bahwa fotosintesis menghasilkan amilum. Dalam percobaannya tersebut ia menggunakan daun segar yang sebagian dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, dimasukkan ke dalam alkohol dan ditetesi dengan iodium. Ia menyimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum.


§  Data Hasil Pengamatan:

No
Keadaan daun
Warna daun
Bagian tidak ditutupi
Bagian ditutupi
1
Sebelum direbus air panas
hijau
Hijau
2
Setelah direbus air panas
hijau
Hijau tua pucat
3
Setelah direbusdalamalkohol
hijau
Hijau tua
4
Setelah ditetesireagenlugol
hijau
Hijau kekuning-kuningan



§  Analisis Data Pengamatan:
Sebelum percobaan dilakukan, daun yang ditutup almunium foil berwarna kekuning-kuningan sedangkan daun yang tidak ditutup berwarna hijau cerah. Setelah daun yang sudah ditutupi dengan alumunium foil di didihkan, tekstur daun berubah menjadi lebih lunak dan warna sedikit berubah menjadi hijau tua yang layu. Setelah direndam dengan alcohol daun tersebut berubah menjadi hijau tua yang sedikit lebih cerah dari sebelumnya. Kemudian daun tersebut di tetesi lugol. Setelah ditetesi lugol dan ditunggu beberapa detik, daun yang ditutupi kertas timah tesebut berubah warna menjadi kekuning-kuningan.

§  Pertanyaan

1.      Bagian daun manakah yang berwarna hitam dan tetap berwarna putih pucat?
2.      Mengapa dapat terjadi demikian?

§  Jawab

1.      Bagian yang tidak ditutup kertas timah/perak berwarna hitam, sedangkan bagian yang tertutup kertas timah/perak berwarna putih pucat.
2.      ini menunjukkan bahwa bagian yang tidak terpapar sinar matahari tidak menghasilkan amilum, sebab tidak mengalami reaksi fotosintesis.           

§  Kesimpulan:
Pada percobaan yang dilakukan, dapat disimpulkan bahwa tumbuhan mengalami proses fotosintesis, yang menghasilkan amilum. Proses fotosintesis secara singkat dapat dilihat dari persamaan sebagai berikut : 
6CO2 + 12H2O >> C6H12O6 + 6O2 + 6H2O
Dan proses fotosintesis membutuhkan cahaya matahari. Jika tidak ada sumber cahaya, maka tumbuhan tidak akan mengalami reaksi fotosintesis. Penggunaan larutan lugol yang bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya amilum pada daun tersebut. Jika terdapat amilum maka pada bagian daun yang ditetesi lugol akan berubah warna menjadi biru kehitaman.Amilum merupakan salah satu hasil dari proses fotosintesis, yang berarti pada bagian daun yang terkena cahaya matahari terjadi proses fotosintesis, sedangkan pada daun yang tidak terkena cahaya matahari tidak terjadi proses fotosintesis. sebagian daun yang dibungkus dengan kertas timah kemudian daun tersebut direbus, lalu dimasukkan kedalam alkohol dan ditetesi dengan lugol. Dapat disimpulkan bahwa warna biru kehitaman pada daun yang tidak ditutupi kertas timah menandakan adanya amilum. Daun yang ditutup dengan kertas timah tidak melakukan fotosintesis karena tidak mendapat cahaya matahari sehingga tidak menghasilkan amilum (ketika ditetesi lugol warnanya seperti lugol atau kecokalatan dan bisa juga dikatakan tetap). Dan daun yang tidak ditutupi dengan kertas timah melakukan fotosintesis karena mendapat cahaya matahari sehingga menghasilkan amilum ( ketika ditetesi lugol berubah warna menjadi hitam). Jadi bisa dibuktikan bahwa daun yang berfotosintesis menghasilkan amilum. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya proses fotosintesis yaitu cahaya, zat hijau (klorofil), suhu, karbondioksida dan air.

§  Daftar Pustaka


Tidak ada komentar:

Posting Komentar