Nabi Yusuf 'alaihis salam (sekitar 1745-1635 SM) adalah nabi Islam yang diutus setelah Nabi Ya'qub as. Nabi Yusuf 'alaihis salam merupakan anak Nabi Ya'qub 'alaihis salam dan merupakan buyut dari Nabi Ibrahim 'alaihis
salam. Kisah Nabi Yusuf dijelaskan dalam satu surat khusus dalam Al
Qur-an surat ke 12 yakni" Surat Yusuf" yang terdiri dari 111 surat.
Beliau
menghadapi persekongkolan jahat yang justru datang dari orang-orang
yang dekat dengannya, yaitu saudara-saudaranya. Mereka merencanakan
untuk membunuhnya. Rencana itu mereka buat saat Nabi Yusuf 'alaihis
salam masih kecil, mereka memasukkan Nabi Yusuf 'alaihi salam ke dalam
sebuah sumur. Setelah seseorang menemukannya kemudian Nabi Yusuf
'alaihis salam dijual di pasar mesir lalu dia dibeli dengan harga yang
sangar murah. Kemudian beliau menghadapi r4yuan dari isteri seorang pria
yang mempunyai jabatan penting saat itu. Ketika ia menolak r4yuannya,
ia pun dimasukkan ke dalam penjara. Dalam beberapa waktu, beliau menjadi
tahanan di penjara. Setelah mampu mentakwilkan mimpi sang raja iapun
dibebaskan dari penjara dan akhirnya Beliau menjadi menteri dari raja
yang pertama.
Waktupun
berlalu maka dengan izin Allah Nabi Yusuf 'alaihis salam dapat bertemu
kembali dengan seluruh keluarganya, termasuk dengan ayahnya, Nabi Ya'qub 'alaihis salam.
Ia memulai dakwahnya di jalan Allah Yang Maha Esa dari panggung
kekuasaan. Ia melaksanakan rencana Allah SWT dan menunaikan perintahnya.
Silsilah Nabi Yusuf 'alaihi salam
Nabi Yusuf 'alaihis salam adalah cucu dari Nabi Ishaq 'alaihi salam, silsilah lengkapnya adalah Yusuf bin Ya'qub bin Ishaq bin Ibrahim bin Azar bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Arfahsad bin Syam bin Nuh.
Nabi Yusuf 'alaihis salam merupakan putra urutan ke tujuh dari dua belas putra puteriNabi Ya’qub as. Merupakan anak dari istri Nabi Ya’qub yang
bernama Rahil. Dari Ibu Rahil ini Nabi Yusuf 'alaihis salam juga
mempunyai adik bernama Benyamin. Nabi Yusuf dianugrahi wajah yang sangat
tampan oleh Allah SWT, juga dengan tubuh yang tegap sehingga bisa
membuat para wanita terpesona kepadanya.
Kisah
cerita Nabi Yusuf as ada dalam satu surat penuh dalam Al Qur an yang
bernama Surat Yusuf. Disebutkan bahwa sebab turunnya surat Yufuf adalah
karena orang orang yahudi meminta kepada Rasulullah SAW untuk
menceritakan kepada mereka kisah Nabi Yusuf 'alaihis salam. Kemudian
Allah SWT menurunkan satu surat penuh yang secara terperinci
menceritakan kisah Nabi Yusuf as.
Allah
SWT berfirman : “Kami menceritakan kepadamu kisah yang paling baik
dengan mewahyukan Al Qur’an ini kepadamu, dan sesungguhnya kamu sebelum
(kami mewahyukan)nya adalah termasuk orang-orang yang belum mengetahui.” (Qur'an Surat Yusuf ayat: 3)
Mimpi nabi Yusuf 'alaihis salam
Pada
suatu waktu Nabi Yusuf 'alaihis salam bermimpi melihat sebelas bintang,
matahari, dan bulan semuanya sujud kepadanya, dan mimpinya itu
disampaikan kepada ayahnya yaitu Nabi Ya’qub as, sebagaimana tersebut dalam Al Qur’an Surat ke12, Yusuf berikut ini :
“(Ingatlah),
ketika Yusuf berkata kepada ayahnya : “Wahai ayahku, sesungguhnya aku
bermimpi melihat sebelas bintang, matahari dan bulan; kulihat semuanya
sujud kepadaku” (Qur'an Surat Yusuf ayat:4)
“Ayah
berkata : “Hai anakku, janganlah kamu ceritakan mimpimu itu kepada
saudara-saudaramu, maka mereka membuat makar (untuk membinasakan)mu.
Sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagi manusia” (Qur'an Surat Yusuf ayat:5)
Nabi Ya’qub 'alaihis salam mengingatkannya
agar jangan sampai Nabi Yusuf as menceritakan mimpinya kepada
saudara-saudaranya. Sesungguhnya saudara-saudara Nabi Yusuf 'alaihis
salam tidak menyukai kedekatannya dengan ayahnya. Nabi Yusuf 'alaihis
salam bukanlah saudara kandung mereka, karena berbeda ibu.
Hubungan Yusuf 'alaihis salam dengan saudara-saudaranya
Nabi
Yusuf 'alaihis salam adalah anak yang dimanjakan oleh ayahnya, lebih
disayang dan dicintai dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang lain.
Rasa sayang Nabi Ya’qub as kepada
Nabi Yusuf dan Bunyamin adiknya sebenarnya cukup wajar, karena Nabi
Yusuf dan adiknya tidak memiliki ibu karena telah meninggal dunia ketika
melahirkan Bunyamin. Karena sebab itulah Nabi Ya’qub 'alaihis salam sangat menyayangi Nabi Yusuf as dan adiknya Bunyamin. Terlebih lagi saat Nabi Ya’qubmendengar
dan mengetahui akan mimpi Nabi Yusuf as. Semakin bertambah pula
pengawasannya untuk keselamatan Nabi Yusuf as dan adiknya.
Perlakuan yang berbeda dari Nabi Ya’qub as kepada anak-anaknya yang lain menimbulkan rasa iri hati dan dengki di antara saudara-saudara Nabi Yusuf as yang lain.
Nabi Yusuf 'alaihis salam dibuang ke sumur
Suatu
hari saudara-saudara Nabi Yusuf 'alaihis salam yang dengki kepadanya
berkumpul, namun dalam musyawarah ini Bunyamin tidak diikut sertakan
karena ia adalah adik kandung Nabi Yusuf 'alaihis salam. Kemudian mereka
berencana untuk mencelakai Nabi Yusuf 'alaihis salam, yakni dengan
membuangnya ke dalam sebuah sumur.
Kemudian
saudara-saudara Nabi Yusuf 'alaihis salam meminta ayah mereka untuk
mengijinkan membawa Nabi Yusuf 'alaihis salam pergi ke suatu tempat,
seperti yang diriwayatkan dalam Al Qur'an berikut ini:
“Mereka
berkata : “wahai ayah kami, apa sebabnya kamu tidak mempercayai kami
terhadap Yusuf, padahal sesungguhnya kami adalah orang-orang yang
menginginkan kebaikan baginya. (Qur'an Surat Yusuf ayat: 11)
Biarlah
dia pergi bersama kami besok pagi, agar ia (dapat) bersenang-sendang
dan (dapat) bermain-main, dan sesungguhnya kami pasti menjaganya” (Qur'an Surat Yusuf ayat: 12)
“Berkata Ya’qub :
“Sesungguhnya kepergian kamu bersama Yusuf amat menyedihkanku dan aku
khawatir kalau-kalau dia dimakan serigala, sedang kamu lengah dari
padanya” (Qur'an Surat Yusuf ayat: 13)
“Mereka
berkata : “Jika ia benar-benar dimakan serigala, sedang kami golongan
(yang kuat), sesungguhnya kami kalau demikian adalah orang-orang yang
merugi” (Qur'an Surat Yusuf ayat: 14)
Mereka
pun berhasil mengajak Nabi Yusuf 'alaihis salam pada hari berikutnya
dan pergi dengannya ke gurun. Mereka lalu memasukkan nabi Yusuf 'alaihis
salam ke dalam sebuah sumur tanpa mengenakan pakaian.
Untuk
mengelabui ayahnya,saudara-saudara yang benci kepada Nabi Yusuf itu
menyembelih hewan sejenis kambing atau rusa, lalu melumurkan darah
binatang tersebut ke pakaian Nabi Yusuf as. Dan mereka membawa pulang
pakaian tersebut, seperti diterangkan dalam Al Qur’an berikut ini :
“Kemudian mereka datang kepada ayah mereka di sore hari sambil menangis” (Qur'an Surat Yusuf ayat: 16)
“Mereka
berkata : “Wahai ayah kami, sesungguhnya kami pergi berlomba-lomba, dan
kami tinggalkan Yusuf di dekat barang-barang kami, lalu dia dimakan
serigala, dan kamu sekali-kali tidak akan percaya kepada kami, sekalipun
kami adalah orang-orang yang benar” (Qur'an Surat Yusuf ayat: 17)
Nabi Ya’qub as memegang
pakaian anaknya. Lalu memperhatikan pakaian nabi yusuf tersebut, ia
melihat pakaian itu masih utuh dan tidak ada tanda-tanda cakaran atau
robek. Serigala apa yang makan Nabi Yusuf as? Apakah ia memakan dari
dalam pakaian tanpa merobek pakaiannya? Seandainya Nabi Yusuf as
mengenakan pakaiannya lalu ia dimakan oleh serigala, semestinya pakaian
tersebut akan robek. Seandainya ia telah melepas bajunya untuk bermain
dengan saudara-saudaranya, maka bagimana pakaian tersebut dilumuri
dengan darah sementara saat itu tidak menggunakan pakaian?
Berdasarkan bukti-bukti itu, Nabi Ya’qub as mengetahui
bahwa mereka berbohong. Nabi Yusuf as tidak dimakan oleh serigala. Nabi
ya’qub mengetahui bahwa anak-anaknya berbohong, ia mengungkapkan hal
itu dalam perkatannya yang tersebut dalam Al Qur an :
“Mereka
datang membawa baju gamisnya (yang berlumuran) dengan darah
palsu.Ya’qub berkata “sebenarnya dirimu sendirilah yang memandang baik
perbuatan (yang buruk) itu; maka kesabaran yang baik itulah
(kesabaranku). Dan Allah sajalah yang dimohon pertolongan-Nya terhadap
apa yang kamu ceritakan” (Qur'an Surat Yusuf ayat: 18)
Demikianlah perilaku Nabi Ya’qub dengan
bijaksananya. Ia meminta agar diberi kesabaran dan memohon pertolongan
kepada Allah SWT atas apa yang mereka lakukan terhadap putra
kesayangannya.
Nabi Yusuf 'alaihi salam ditemukan di sumur lalu dijual di pasar
Suatu
saat ada kafilah yang sedang berjalan menuju Mesir, yaitu satu kafilah
besar. Semua kafilah itu menuju sumur, mereka berhenti untuk menambah
air. Mereka menghulurkan timba ke sumur. Lalu Nabi Yusuf as bergelantung
pada timba tersebut. Orang yang mengulur timba mengira bahwa timbanya
telah penuh dengan air. Namun setelah dilihatnya ternyata seorang
manusia. Setelah itu mereka menjual Nabi Yusuf ke pasar seperti riwayat
dalam Al'Qur'an berikut:
"Kemudian
datanglah kelompok orang-orang musafir, lalu mereka menyuruh seorang
pengambil air, maka dia menurunkan timbanya, dia berkata: 'Oh; kabar
gembira, ini seorang anak muda!' Kemudian mereka menyembunyikan dia
sebagai barang dagangan. Dan Allah Maha Mengetahui apa yang mereka
kerjakan. Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu
beberapa dirham saja, dan mereka tidak tertarik hatinya kepada Yusuf.
Dan orang Mesir yang membelinya berkata kepada isterinya: 'Berikanlah
kepadanya tempat (dan layanan) yang baik, boleh jadi ia bermanfaat
kepada kita atau kita pungut dia sebagai anak.' Dan demikianlah Kami
berikan kedudukan yang baik kepada Yusuf di muka bumi (Mesir) dan agar
Kami ajarkan kepadanya ta'bir mimpi. Dan Allah berkuasa terhadap
urusan-Nya, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahuinya. " (QS. Yusuf: 19-21)
Lelaki
yang membeli Nabi Yusuf as bukanlah orang sembarang tetapi ia seorang
yang penting. Ia termasuk seseorang yang berasal dari pemerintah yang
berkuasa di Mesir. Ia adalah seorang menteri di antara menteri-menteri
raja yaitu ketua menteri yang bernama Al Aziz.
Kisah Nabi Yusuf 'alaihis salam dan Zulaikha
Hari
demi hari berlalu. Nabi Yusuf as pun semakin tumbuh menjadi dewasa.
Nabi Yusuf as oleh Allah diberi kemampuan untuk mengendalikan suatu
masalah dan ia diberi pengetahuan tentang kehidupan dan peristiwa
peristiwanya. Ia juga diberi kemampuan berdialog yang dapat menarik
simpati orang yang mendengarnya. Nabi Yusuf as diberi kemuliaan sehingga
ia menjadi pribadi yang agung dan tak tertandingi. Tuannya mengetahui
bahwa Allah SWT memuliakannya dengan mengirim Nabi Yusuf as padanya. Ia
mengetahui bahwa Nabi Yusuf memiliki kejujuran, kemuliaan, dan istiqamah
(keteguhan) lebih dari siapapun yang pernah ia temui dalam selama
hidupnya.
Nabi
Yusuf 'alaihis salam diberi Wajah yang rupawan sehingga membuat
Zulaikah sang isteri Al Azis terpesona. Ia mer4yunya dengan terang
terangan. Wanita itu menutup semua pintu dan melupakan rasa malunya,
kemudian ia mengunggapkan rasa cintanya Nabi Yusuf as.
Godaan
dari wanita itu merupakan godaan yang cukup berat, namun beliu mampu
untuk melawannya. Zulaikha mengulurkan tangannya kepada Yusuf dan
berusaha untuk memeluknya. Nabi Yusuf as berputar dan berlari menuju ke
pintu. Lalu ia dikejar oleh wanita itu dan wanita itu menarik-narik
pakaiannya. Keduanya sampai ke pintu. Namun tiba tiba itu terbuka,
suaminya dan salah satu kerabatnya ada di muka pintu yang terbuka itu.
Setelah
melihat suaminya ada di hadapannya, ia segera menggunakan kelicikannya.
Wanita itu berbicara dengan melontarkan tuduhan kepada Nabi Yusuf as,
seperti yang diterangkan dalam Al Qur’an berikut ini :
“Dan
keduanya berlomba-lomba menuju pintu dan wanita itu menarik baju gamis
Yusuf dari belakang hingga koyak dan kedua-duanya mendapati suami wanita
itu di muka pintu. Wanita itu berkata : “apakah pembalasan terhadap
orang yang bermaksud berbuat serong dengan isterimu, selain dipenjarakan
atau (dihukum) dengan azab yang pedih” (Qur'an Surat Yusuf ayat: 25)
Yusuf
berkata : “Dia menggodaku untuk menundukkan diriku (kepadanya)” dan
seorang saksi dari keluarga wanita itu memberikan kesaksian : “Jika baju
gamis koyak di muka, maka wanita itu benar dan Yusuf termasuk
orang-orang yang dusta. Dan jika baju gamisnya koyak di belakang, maka
wanita itu yang dusta, dan Yusuf termasuk orang-orang yang benar”
(Qur'an Surat Yusuf ayat: 26 – 27)
Setelah
mengetahui siapa yang salah, si suami mengakhiri masalah tersebut, lalu
Nabi Yusuf as pun pergi. Tuan rumah itu tidak meminta perincian
peristiwa yang terjadi antara iserinya dan pemuda yang mengabdi
kepadanya. Yang ia minta adalah agar pembicaraan itu ditutup sampai di
sini saja.
Kisah para wanita terpotong tangannya ketika melihat Nabi Yusuf 'alaihis salam
Masalah
mengenai isteri menteri yang menggoda nabi Yusuf 'alaihis salam
ternyata tidak bisa ditutup untuk kalangan terbatas. Akhirnya masalah
tersebtu diketahui orang banyak dan tersebar ke isteri-isteri pembesar
lainnya.
Isteri
Al Azis ingin membuat pembelaan diri dengan mengundang para
isteri-isteri pembesar lainnya untuk datang ke rumahnya, untuk dijamu
dengan makanan dan minuman.
Dalam
acara jamuan tersebut, Zulaikha menyajikan buah-buahan lengkap dengan
pisau untuk mengupasnya, lalu disuruhnya Nabi Yusuf 'alaihis salam untuk
lewat di depan para tamu tersebut, karena terpesona oleh ketampanan
Nabi Yusuf, para istri-istri pembesar itu melukai tangan mereka saat
mengupas buah. Dengan kejadian ini maka Zulaikha dapat membauktikan
bahwa Istri para pembesar yang baru saja bertemu yusuf sudah tergoda,
apalagi dia yang hidup sehari-hari bersama yusuf tentu tidak tahan.
Seperti yang diriwayatkan dalam Al'Qur'an berikut ini:
'Keluarlah
(nampakanlah dirimu) kepada mereka.' Maka tatkala wanita-wanita itu
melihatnya, mereka kagum akan keelokan rupanya, dan mereka melukai
(jari) tangannya dan berkata: 'Maha sempurna Allah, ini bukanlah
manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia.
Wanita itu berkata: 'Itulah dia orang yang membuat aku tertarik
kepadanya dan sesungguhnya aku telah menggoda dia untuk menundukkan
dirinya (kepadaku) akan tetapi dia menolak. Dan sesungguhnya jika dia
tidak mentaati apa yang aku perintahkan kepadanya, niscaya dia akan
termasuk golongan orang- orang yang hina. Yusuf berkata: 'Wahai Tuhanku,
penjara lebih aku sukai daripada memenuhi ajakan mereka kepadaku. Dan
jika tidak Engkau hindarkan daripadaku tipu daya mereka, tentu aku akan
cenderung untuk (memenuhi keinginan mereka) dan tentulah aku termasuk
orang-orang yang bodoh.' Maka Tuhannya memperkenankan doa Yusuf dan Dia
menghindarkan Yusuf dari tipu daya mereka. Sesungguhnya Dia-lah Yang
Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui." (QS. Yusuf: 31-34)
Catatan
penting mengenai nama Zulaikha: Penting untuk diketahui bahwa nama
Zulaikha istri al azis di atas sampai saat ini masih diragukan
kebenarannya. Karena di Al Qur an sendiri tidak dijelaskan mengenai nama
dari Istri Al Azis.
Nabi Yusuf 'alaihis salam masuk penjara
Dengan
adanya berita tentang nabi Yusuf 'alaihis salam yang terus menjadi
perbincangan di negeri Mesir, pemerintah merasa kewibawannya
dipertaruhkan. Lalu penguasa dari pemerintah menangkap Nabi Yusuf as. Ia
dimasukkan ke dalam penjara untuk membungkam berita berita tentang Nabi
Yusuf yang terus menjadi pembericaraan.
Dakwah
Ketika
Nabi Yusuf dipenjara ia berdakwah kepada orang-orang di sana, selain
itu ia pula mentakwilkan mimpi dua orang yang masuk penjara. Satu orang
sebagai pembuat roti di tempat raja, dan satu lagi seorang yang tugasnya
memberikan minunam kepada raja. Seperti dalam Al'Qur'an berikut ini:
"Dan
bersama dengan dia masuk pula ke dalam penjara dua orang pemuda.
Berkatalah salah seorang di antara keduanya: 'Sesungguhnya aku bermimpi
bahawa aku akan memeras anggur. Dan yang lainnya berkata: 'Sesungguhnya
aku bermimpi bahawa, aku membawa roti di atas kepalaku, sebahagiannya
dimakan burung.' Berikanlah kepada kami ta'birnya: Sesungguhnya kami
memandang kamu termasuk orang-orang yang pandai (menakwilkan mimpi).
Yusuf berkata: 'Tidak disampaikan kepada kamu berdua makanan yang akan
diberikan kepadamu melainkan aku telah dapat menerangkan jenis makanan
itu sebelum makanan itu sampai kepadamu. Yang demikian itu adalah
sebahagian dari apa yang diajarkan kepadaku oleh Tuhanku. Sesungguhnya
aku telah meninggalkan agama orang-orang yang tidak beriman kepada
Allah, sedang mereka ingkar kepada hari kemudian. Dan aku mengikut agama
bapak-bapakku yaitu Ibrahim, Ishaq, dan Ya'qub. Tidaklah patut bagi
kami (para nabi) mempersekutukan sesuatu pun dengan Allah Yang demikian
itu adalah dari kurnia Allah kepada kami dan kepada manusia
(seluruhnya); tetapi kebanyakan manusia itu tidak mensyukuri(Nya). Hai
kedua penghuni penjara, manakah yang baik, tuhan-tuhan yang
bermacam-macam itu ataukah Allah Yang Maha Esa lagi Maha Perkasa. Kamu
tidak menyembah yang selain Allah kecuali hanya (menyembah) nama-nama
yang kamu dan nenek-nenek moyangmu membuat-buatnya. Allah tidak
menurunkan suatu keterangan pun tentang nama-nama itu. Keputusan itu
hanyalah kepunyaan Allah. Dia memerintahkan agar kamu tidak menyembah
selain Dia. Itulah agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak
mengetahuinya." (QS. Yusuf: 36-40)
Setelah
dakwah yang sangat dalam ini dan setelah Yusuf mengemukakan
argumentasinya kepada orang-orang yang bertanya, beliau mulai
mentafsirkan mimpi yang mereka lihat, Kemudian Nabi Yusuf berdoa kepada
Allah yang maha mengetahui untuk memberinya petunjuk. Kemudian Nabi
Yusuf alaihis salam memberitahu ke pada si tukang roti bahwa ia akan
disalib dan akan meninggal dunia. Sementara itu si tukang pemberi
minuman akan bebas dari penjara dan kembali bekerja di tempat asalnya.
Hai
kedua kawanku sepenjara! Adapun salah seorang di antara kalian akan
menjadi pelayan menuman anggur untuk raja. Sedangkan yang lain, dia akan
disalib dan kepalanya akan dimakan burung. Dengan ini soal yang kalian
tanyakan itu sudah terjawab." (Qur'an surat Yusuf ayat 41)
Yusuf
telah mengamantkan kepada seorang diantara yang akan dibebaskan
katanya: "Ceritakanlah perihalku ini kepada tuanmu!" Tetapi setan telah
membuat orang itu lupa akan pesan itu sehingga tidak sampai
diceritakannya kepada tuannya. Oleh karena itu Yusuf terpaksa tinggal
dalam penjara beberapa tahun lagi. (Qur'an surat Yusuf ayat 42)
Beberapa
waktu kemudian, ternyata apa yang diceritakan oleh Yusuf benar benar
terjadi. Si tukang roti mati terbunuh sementara tukang pemberi minuman
raja kembali dimaafkan dan kembali bekerja di istana. Namun ketika
kembali ke istana si tukang pemberi minum itu lupa menceritakan tentang
pesan dari Nabi Yusuf kepada raja, ia telah dilalaikan oleh setan.
Sehingga Nabi Yusuf pun tinggal dipenjara selama beberapa tahun.
Mimpi sang raja hingga Yusuf bebas dari penjara
Suatu
hari, raja bermimpi dalam tidurnya. mimpi tersebut membuatnya gusar
sehingga meminta para ahli tafsir mimpi untuk mentakwilkannya, namun tak
seorangpun dari mereka yang memberikan jawaban yang memuaskan.
"Raja
berkata (kepada orang-orang terkemuka dari kaumnya): 'Sesungguhnya aku
bermimpi melihat tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk dimakan oleh
sapi betina yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan
tujuh bulir lainnya yang kering. Hai orang-orang yang termuka,
terangkanlah kepadaku tentang ta'bir mimpiku itu jika kamu dapat
menakwilkan mimpiku. Mereka menjawab: 'Itu adalah mimpi-mimpi yang
kosong dan kami sekali-kali tidak tahu takwil mimpi itu.' Dan berkatalah
orang yang selamat di antara mereka berdua dan teringat (kepada Yusuf)
sesudah beberapa waktu lamanya: 'Aku akan memberitahukan kepadamu
tentang (orang yang pandai) menakwilkan mimpi itu, maka utuslah aku
(kepadanya).' (Setelah pelayan itu berjumpa dengan Yusuf dia berseru):
'Yusuf, hai orang yang amat dipercayai, terangkanlah kepada kami tentang
tujuh ekor sapi betina yang gemuk-gemuk yang dimakan oleh tujuh ekor
sapi yang kurus-kurus dan tujuh bulir (gandum) yang hijau dan (tujuh)
lainnya yang kering agar aku kembali kepada orang-orang itu agar mereka
mengetahuinya.'"(QS. Yusuf: 43-46)
Kabar
mengenai mimpi raja itu akhirnya sampai ke telinga petugas pemberi
minum raja yang dulu sempat di penjara. Ia pun segera bergegas ke tempat
sang raja dan menceritakan apa yang dialaminya bersama Yusuf. Kemudian
raja mengutus orang itu ke penjara untuk menemui Yusuf dan bertanya
kepadanya perihal mimpinya.
Beberapa
saat kemudian pemberi minum raja itu mendatangi Nabi Yusuf as yang
sedang berada di penjara. Utusan itu menanyakan kepadanya mengenai arti
dari mimpi raja. Kemudian Nabi Yusuf pun mampu mentafsirkan mimpi sang
raja. Ia menjelaskan kepada utusan itu, seperti yang diriwayatkan dalam
ayat Al'Qur'an berikut:
Yusuf
menjawab, "Kamu harus bercocok tanam selama tujuh tahun secara terus
menerus. dari hasil panen yang kamu sabit, simpanlah dengan
tangkai-tangkainya; hanya sebagian kecil sajalah yang boleh kamu
makan." (QS. Yusuf: 47)
"Selanjutnya
nanti akan datang masa paceklik pada tujuh tahun berikutnya, yang akan
menghabiskan persediaan yang kamu asingkan. Hanya sedikit saja yang
dapat kamu sisakan" (QS. Yusuf: 48)
"Sesudah itu akan datang musim hujan, hasil pertanian melimpah ruah, sehingga orang dapat membuat anggur dan sari buah." (QS. Yusuf: 49)
Setelah
mendengar itu maka utusan tersebut menyampaikan apa yang diucapkan
yusuf kepada sang raja. Mendengar semua penjelasan dari Yusuf, raja
menjadi heran. Kemudian ia berkata “Siapa garangan orang yang dipenjara
ini. Sungguh luar biasa. Ia menceritakan hal hal yang akan terjadi,
bahkan lebih dari itu dia memberikan cara-cara mengatasi persoalan yang
akan terjadi tanpa meminta upah atau balasan atau agar ia dibebaskan
dari penjara”
Kemudian
raja mengeluarkan perintah agar Nabi Yusuf as dibebaskan dari penjara
dan dihadirkan kepadanya. Lalu utusan raja pergi ke penjara. Utusan itu
bukan utusan pertama yang merupakan pembeiri minum. Namun ia adalah
seorang yang menyandang jabatan penting. ia meminta kepada Yusuf agar
keluar dari penjara dan menemui raja.
Namun
ternyata Nabi Yusuf menolak keluar dari penjara kecuali semua tuduhan
yang diarahkan kepadanya dicabut. Sebelumnya Nabi Yusuf masuk penjara
karena tuduhan telah memotong tangan para wanita. Orang pemerintahan
menggunakan berbagai macam kebohongan yang sulit diterima akal, namun
bagi mereka itu adalah sesuatu yang sah. Dan Nabi Yusuf tidak akan mau
keluar dari penjara jika tuduhannya tidak dicabut. Selanjutnya sang raja
memanggil para wanita yang dulu pernah memotong tangannya sendiri.
kisahnya dijelaskan dalam ayat Al'Qur'an berikut ini:
Raja
bersabda, "Bawalah Yusuf ke hadapanku!" Tatkala utusan itu mendatangi
Yusuf untuk menyampaikan perintah raja, Yusuf menjawab: "Kembalilah
lebih dahulu kepada tuanmu, sebelum aku pribadi berhadapan dengan dia,
dan tanyakan kepada Baginda: "Bagaimana sebenarnya pikiran para wanita
yang memotong jari jemarinya itu? Sebenarnya Tuhanku Maha Tahu tentang
tipu muslihat mereka." (Qur'an Surat Yusuf ayat:50)
Raja
meminta keterangan dari para wanita, sabdanya: 'Apakah maksud yang
sebenarnya maka sampai kalian menggoda Yusuf itu untuk menundukkan
dirinya kepada kalian, adakah kecenderungan dari pihaknya untuk berbuat
tidak sen0n0h terhadap kalian?' Mereka menjawab "Na'uudzubillah! semoga
tuhan melindungi kami. Sepanjang pengetahuan kami, sedikitpun tidak
mungkin berbuat c4bul." Kini, istri yang dipertuan mengaku terus terang,
katanya, "Nah, sekarang pernyataan yang sebenarnya dari pihakku untuk
semua! memang akulah yang mencmbu r4yu dia, bukan dia yang mer4yu aku.
Dan dialah yang berada di pihak yang benar. (Qur'an Surat Yusuf ayat:51)
Setelah
mendengar pernyataan langsung dari para wanita termasuk Zulaikha, maka
raja yakin bahwa Yusuf tidak bersalah. kemudian sang raja memerintahkan
agar Yusuf dibebaskan dari penjara.
Nabi Yusuf as diangkat menjadi menteri Mesir
Setelah Yusuf keluar dari penjara maka raja mengangkatnya menjadi mentri, seperti dalam ayat Al Qur'an berikut:
Raja
bersabda: "Bawalah Yusuf ke hadapanku, aku hendak mengangkatnya menjadi
pembantu pribadi. "Setelah bercakap-cakap dengan Yusuf sekedarnya,
iapun bersabda: "Mulai hari ini, kau dianggat menjadi pejabat tinggi di
samping kami dengan kepercayaan penuh." (Qur'an Surat Yusuf ayat:54)
Yusuf
menjawab: "Angkatlah aku menjadi mentri urusan perbendaharaan negara!
aku tidak akan menyia-nyiakan kewajiban itu, lagi pula aku tahu cara
mengurusnya". (Qur'an Surat Yusuf ayat:55)
Yusuf
menyatakan kesanggupannya bukan karena kesombongannya, tapi ia tahu
bahwa ia tidak dapat berbuat banyak untuk kemakmuran rakyat tanpa
jabatan itu di tangannya.
Kemudian
masa paceklik itu pun tiba. Dan itu tidak masalah bagi negeri mesir,
karena persediaan telah disediakan oleh Nabi Yusuf yang bisa menjamin
dengan baik rakyat mesir selama tujuh tahun berturut-turut.
Nabi Yusuf 'alaihis salam berjumpa lagi dengan saudaranya
Saat
itu kelaparan dan paceklik tidak hanya terjadi pada negeri Mesir, namun
terjadi juga di negeri di dekatnya, seperti Negeri kan’an yang
ditempati ayah dan saudara saudaranya itu Nabi Ya’qub as dan saudara saudarnya juga mengalami masa susah pangan.
Rakyat
yang tinggal di negeri sekitar mesir juga meminta pertolongan ke Mesir,
tidak terkecuali saudara-saudara Yusuf yang dulu pernah membuangnya.
Mereka berbaris dalam rombongan orang orang yang membutuhkan.
Saudara-saudara
Yusuf berdatangan ke Mesir. Mereka langsung memasuki ruang kerjanya.
Yusuf segera mengenal mereka, tapi mereka telah lupa. (Qur'an Surat Yusuf ayat:58)
Tatkala
Yusuf menyiapkan bahan pangan untuk mereka melebihi jatahnya, ia
berpesan: "Lain kali, bawalah kemari saudara kalian yang seayah.
Bukankah kalian telah melihat sendiri aku menyukat sukatan dengan cukup
dan menerima tamu dengan ramah?(Qur'an Surat Yusuf ayat:59)
Saudara
Yusuf yang datang ke Mesir sepuluh orang. Seharusnya mereka mendapat
jatah sepuluh beban unta. Tapi Yusuf tahu yang tinggal di Kan'an ada dua
orang lagi yaitu ayahnya sendiri dan adiknya Bunyamin. Untuk mereka,
Yusuf menambahkan jatah untuk dua orang lagi.
Bila
kalian tidak membawanya kepadaku, maka kalian tidak akan mendapatkan
jatah lagi daripadaku. Bahkan janganlah kalian mendekat lagi ke negeriku
ini. (Qur'an Surat Yusuf ayat: 60)
Mereka
menjawab: "Kami akan berusaha membujuk ayahnya agar memperbolehkannya
pergi ke mari. Kami sungguh-sungguh akan mmelaksanakannya"(Qur'an Surat Yusuf ayat:61)
Sebelum
mereka pergi, Yusuf memerintahkan kepada pelayannya memasukkan kembali
barang-barang dagangan yang mereka bawa untuk dibarter dengan bahan
pangan.
Lalu
Yusuf memerintahakan kepada pelayan-pelayannya: "Masukanlah barang
dagangan mereka kembali dalam karungnya agar mereka mengenali budi baik
kita setibanya mereka kembali di tengah-tengah keluarganya. Semoga
mereka datang lagi"(Qur'an Surat Yusuf ayat:62)
Saat
mereka tiba di rumah, mereka menceritakan tentang semua yang dialami
ketika di Mesir termasuk pesan dari Mentri (Yusuf). Mulanya ayah mereka (Ya'Qub)
keberatan apabila Bunyamin akan dibawa serta ke Mesir, namun akhirnya
setelah sepuluh saudara Yusuf bersumpah atas nama Allah, Ya'qubpun
memberi ijin dengan memberi pesan sebagai berikut,
Selanjutnya Ya'qub berpesan:
"Hai anak-anakku! janganlah kalian masuk melalui wazir itu dari satu
pintu secara serempak, tapi masuklah dari beberapa buah pintu yang
berlainan seorang demi seorang. Namun berhati-hatilah, karena aku tidak
dapat membela kalian dari ketentuan hukum Allah. Keputusan hukum
hanyalah wewenang Allah. Kepada-Nya aku mempercayakan diri, dan
kepada-Nya pula hendaknya orang yang tawakal mempercayakan dirinya." (Qur'an Surat Yusuf ayat:67)
Yusuf bertemu Bunyamin
Tibalah
waktunya saudara-saudara Yusuf menuju Mesir termasuk Bunyamin.
Merekapun melaksanakan pesan dari ayahnya dengan masuk melalui pintu
yang berlainan. Saat Bunyamin bertemu dengan Yusuf, dirangkulnya saudara
seibu yang sudah lama dirindukannya, kemudian Yusuf menjelaskan siapa
dirinya sebenarnya.
Agar
Yusuf dapat menahan Bunjamin, Yusuf membuat siasat yakni dengan
memasukkan sebuah piala ke dalam karung Bunjamin(semacam mangkuk berkaki
tempat minum dari emas, sebagian Mufassirin mengatakan dari perak).
Akhirnya benjamin dapat bersama dengan Yusuf di mesir.
Selanjutnya
Saudara-saudara Yusuf pulang menemui ayah mereka dan menceritakan
tentang Bunyamin yang ditahan di Mesir, ayahnya kemudian menyuruh mereka
kembali ke Mesir untuk mencari keterangan tentang Yusuf dan Bunyamin,
dengan memberi pesan terlebih dahulu,
"Wahai
anak-anakku! Pergilah kalian ke Mesir dan carilah keterangan tentang
Yusuf dan Saudaranya (Bunyamin), dan janganlah berputus asa dari rahmat
Allah, kecuali orang-orang kafir." (Qur'an Surat Yusuf ayat:87)
Saat Anak-anak Ya'qub tiba
di mesir untuk menukar barang dagangan dengan bahan makanan, maka saat
itulah Nabi Yusuf 'alaihis salam menjelaskan siapa dirinya yang
sebenarnya kepada Saudara-saudaranya yang seayah tersebut. Kisahnya
dijelaskan dalam Al'Qur'an berikut ini:
Syahdan,
tatkala mereka masuk menemui Yusuf, mereka berkata: Wahai Paduka yang
mulia! kami skeluarga telah ditimpa bahaya kelaparan, sedang kami hanya
membawa barang dagangan yang berharga murah. Namun beri jualah kami
jatah pangan secukupnya. Kelebihannya, ganti bersedekah kepada kami.
Sesungguhnya Allah memberi balasan kepada orang-orang yang bersedekah." (Qur'an Surat Yusuf ayat:88)
Yusuf
berkata lantang: " Adakah kalian ingat akan kelakuan buruk yang pernah
kalian lakukan kepada Yusuf dahulu, dan selang belum lama ini kalian
tidak menyadari akibatnya?" (Qur'an Surat Yusuf ayat:89)
Mereka
berbalik tanya: "Apakah engkau ini Yusuf?" Yusuf menjawab: "Ya! Sayalah
Yusuf yang kalian aniyaya dulu, dan yang ini, adikku Bunyamin yang
telah kalian pisahkan dengan aku. Allah telah mengaruniakan pertemuan
kepada kami. Sebenarnya, barang siapa yang taqwa dan tabah, maka Allah
tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat kebajikan." (Qur'an Surat Yusuf ayat:90)
Meski
saudara-saudara Yusuf telah berbuat aniyaya terhadap dirinya namun
yusuf telah memaafkannya, dan membebaskan mereka dari berbagai tuntutan.
Kemudian
Yusuf menyuruh mereka untuk pulang dan membawa keluarganya yang berada
di Kan'an untuk ke Mesir, dengan membawa baju Yusuf untuk dilekapkan ke
wajah ayahnya, Ya'qub. Selanjutnya mereka pulang ke negeri Kan'an untuk menemui ayahnya.
Sementara anak-anak nabi Ya'qub masih di perjalanan, di rumah, Nabi ya'qub dengan izin Allah dapat mencium bau baju Yusuf yang sedang dibawa oleh saudara-saudaranya meski jaraknya sangat jauh. Perasaan Nabi Ya'qub itu
diungkapkan kepada cucunya, namun cucunya tidak percaya, karena
kakeknya tersebut masih teguh berpendirian bahwa Yusuf masih hidup.
Tatkala
pembawa berita gembira itu tiba, dilekapkannya baju Yusuf ke
wajah Ya'qub. Serta merta ia dapat melihat kembali, lalu berkata:
"Bukankah telah kukatakan kepada kalian bahwa aku dapat mengetahui dari
Allah sesuatu yang tidak kamun ketahui:" (Qur'an Surat Yusuf ayat:96)
Nabi Ya'qub sudah
lama tidak dapat melihat karena memikirkan anaknya, Yusuf yang berpisah
sekian lama dan akhirnya dapat melaihat kembali dengan bantuan baju
Yusuf. Melihat peristiwa itu, anak-anak Ya'qub memohon ampunan dan
mengaku telah berbuat salah, dan Nabi Ya'qub berjanji untuk memohon
pengampunan dari Allah untuk mereka.
Tabir mimpi Nabi Yusuf terdahulu
Berangkatlah Nabi Ya'qub sekeluarga
ke Mesir, dan merekapun bertemu dengan Nabi Yusuf "alaihis salam,
Seperti yang dijelaskan dalam Al'Qur'an berikut ini:
Tatkala
mereka memasuki istana, Yusuf segera merangkul ayah bundanya segera
berkata: "Selamat datang di Mesir! Insya Allah dengan selamat." (Qur'an Surat Yusuf ayat:99)
Maksud
dari "ayah bundanya" adalah, ayah serta saudara perempuan ibunya yang
telah dikawini oleh ayahnya sejak ibu kandungnya sudah tiada. Ini
pendapat kebanyakan ahli tafsir, kecuali Ibnu Jarir dan kawan-kawan.
Yusuf
menuntun kedua orang tuanya ke atas singgasana, lalu mereka semua
meniarap sujud kepada Yusuf. Setelah itu Yusuf berkata: "Wahai orang
tuaku! Rupanya inilah tabir mimpiku yang dahulu, di mana Tuhanku telah
menjadikannya peristiwa nyata. Sungguh Dia telah mengaruniakan kebaikan
kepadaku: mulanya ketika Ia mengeluarkanku dari penjara, lalu
mendatangkan kamu semuanya kemari dari pedalaman, sesudah setan merusak
hubungan baik antaraku dan saudara-saudaraku. Sungguh Tuhanku Maha
Lembut terhadap barang apa yang dikehendaki-Nya. Dia-pun Maha Mengetahui
dan Maha Bijaksana." (Qur'an Surat Yusuf ayat:100)
Mimpi
Nabi Yusuf yang pernah ia ceritakan kepada ayahnya akhirnya terwujud,
saudara-saudara Yusuf yang berjumlah sebelas orang berikut dengan kedua
orang tuanya. Semua sujud kepada Yusuf sebagaimana yang dilihat Yusuf
dalam mimpinya. Sujud di sini bukan dalam pengertian ibadah, tapi dalam
pengertian penghormatan. dalam syariat Nabi Ya'qub sujud penghormatan seperti ini, hukumya Harus.
Seketika itu Nabi Yusuf, berdo'a, ia bersyukur atas nikmat dan karunia Allah, sebagaimana dterangkan dalam Al Qu’ran :
“Tuhanku,
Dikau telah mengaruniai daku kekuasaan, dan Dikau telah mengajarkan
kepadaku tentang menakwilkan mimpi. sehingga terjadinya tepat seperti
yang kuramalkan. Tuhan pencipta langit dan bumi! Dikau-lah pelindungku
di dunia ini dan di akhirat nanti. Wafatkanlah aku sebagai seorang
muslim, dan sejajarkanlah aku dengan orang-orang yang salih." (Qur'an Surat Yusuf ayat:101)
Entri Populer
-
Nama Kelompok : · Aulia Nur Azizah · Faradiba Me...
-
TEORI KINETIK GAS Di pertengahan abad ke-19, ilmuwan mengembangkan suatu teori baru untuk menggantikan teori kalorik . Teori ini bedasark...
-
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Nama Kelompok : ...
-
My Heart Rachel adalah anak dari keluarga yang sederhana. Ibunya seorang penjahit dan ayahnya telah meninggal sejak usi...
-
L APORAN KARYA TULIS ILMIAH PENCEMARAN AIR DI LINGKUNGAN SEKITAR JALAN SIMPANG SARI 1 ...
-
· Latar Belakang Berdirinya · Pada 1915 Amerika Serikat (AS) berhasil menuangkan suatu konsep yang dirumuskan oleh ...
-
BABAK I Di pagi yang cerah, burung-burung berkicau menyambut indahnya hari ini. Begitu pula seorang gadis remaja yang bernama Kemala....
-
1. Carilah berita di internet/koran/majalah yang terkait dengan sengketa internasional antarnegara ! 2. Megapa Negara, Tahta Suci (Vatikan)...
-
LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI Nama Kelompok : · Ersa Maulida Y...
Numpang komentar .... Nice post
BalasHapusterimakasih mas bro :D
Hapus